Breaking News
Penjualan SUV Terus Meningkat Meski Ada Peringatan Lingkungan     Harvard Tawarkan Bebas Biaya Kuliah untuk Keluarga Berpenghasilan Rendah     Tuntutan Hukum di Hollywood Ungkap Skandal Tersembunyi     Aturan Ganjil-Genap Berlaku Selama Mudik Lebaran 2025     Lebih dari 150 Warga Palestina Tewas Sejak Gencatan Senjata    

Cuaca Hangat Global: Es di Kutub Menurun Drastis

Dalam sebuah laporan terbaru, diketahui bahwa meskipun bulan Februari di Jerman terasa dingin, kondisi musim dingin di seluruh dunia justru menunjukkan suhu yang lebih hangat. Menurut EU-Klimadienst Copernicus, bulan Desember, Januari, dan Februari adalah yang kedua terhangat yang pernah tercatat, berdasarkan suhu global. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan iklim sangat nyata dan berpengaruh.

Pada bulan Februari, suhu rata-rata di seluruh dunia mencapai 13,36 derajat Celsius, menjadikannya sebagai Februari terhangat ketiga yang pernah tercatat. Suhu ini 1,59 derajat lebih tinggi dibandingkan dengan suhu pada masa pra-industri, yang berarti kita telah melampaui batas 1,5 derajat Celsius yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris.

Fenomena ini sangat terlihat di daerah utara Kutub Utara, di mana suhu meningkat secara tidak biasa. Akibat dari pemanasan global, es laut di Arktik dan Antarktika mengalami penurunan yang dramatis. Pada awal bulan Februari, luas es di kawasan tersebut mencapai rekor terendah.

Peningkatan suhu ini menyebabkan siklus negatif di iklim. Ketika es dan salju mencair, permukaan laut yang lebih gelap akan menyerap lebih banyak sinar matahari, yang pada gilirannya mempercepat pemanasan global. Para peneliti memperkirakan bahwa dalam beberapa tahun ke depan, Arktik mungkin akan mengalami kondisi tanpa es pada musim panas.

Peristiwa ini menunjukkan betapa pentingnya kita memahami dan menangani perubahan iklim. Kesadaran akan pemanasan global harus ditingkatkan agar kita dapat menjaga planet ini untuk generasi mendatang.

library_books Tagesschau