Meta, perusahaan teknologi besar, memiliki daftar internal yang melarang beberapa mantan karyawan untuk kembali bekerja. Informasi ini didapat dari lima mantan karyawan, termasuk dua manajer, yang berbicara kepada Business Insider. Mereka mengungkapkan bahwa meskipun beberapa mantan karyawan memiliki catatan kinerja yang baik, mereka mungkin tetap dilarang untuk dipekerjakan kembali.
Menurut para ahli di bidang ketenagakerjaan dan sumber daya manusia, meskipun praktik seperti ini tidak ilegal, hal ini dianggap sebagai sesuatu yang tidak biasa. Para mantan karyawan dan manajer tersebut mengonfirmasi bahwa Meta menggunakan beberapa sistem untuk melacak ketidaklayakan untuk dipekerjakan kembali. Ini termasuk kategori "non-regrettable attrition" dan penanda "do not rehire". Namun, mekanisme yang tepat dan jumlah karyawan yang terkena dampak masih belum jelas.
Business Insider tidak dapat melihat satu daftar komprehensif, tetapi beberapa komunikasi internal yang telah ditinjau menunjukkan bahwa para manajer menghadapi hambatan sistematis ketika mencoba untuk mempekerjakan kembali mantan karyawan tertentu.
Praktik ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana perusahaan besar seperti Meta mengelola sumber daya manusianya dan dampaknya terhadap mantan karyawan yang mungkin ingin kembali. Ini juga menunjukkan bahwa tidak semua mantan karyawan diterima kembali, bahkan jika mereka memiliki kinerja yang baik. Dalam dunia pekerjaan, penting untuk memahami bahwa tidak semua keputusan perusahaan bersifat transparan.
Dengan adanya informasi ini, mantan karyawan yang ingin kembali bekerja di Meta mungkin harus mempertimbangkan berbagai faktor sebelum mengambil langkah lebih lanjut. Ini adalah isu yang menarik untuk dibahas, terutama bagi mereka yang tertarik dengan dunia kerja dan kebijakan perusahaan-perusahaan besar.