CAMBRIDGE - Cambridge Typewriter Company, toko ketik yang terletak di kawasan Boston, akan resmi tutup pada akhir bulan Maret ini setelah lebih dari 50 tahun beroperasi. Toko ini menjadi yang terakhir di area Boston dan telah mengalami banyak perubahan seiring perkembangan teknologi.
Tom Furrier, pemilik toko, mulai bekerja di tempat ini pada usia 25 tahun. Ia mendapatkan pekerjaan itu dari ayah temannya yang menawarkan untuk memperbaiki mesin ketik. "Saya duduk dan mulai bekerja, dan tidak pernah melihat ke belakang," kenangnya. Furrier merasa bahwa hari pertama kerjanya itu adalah awal dari karirnya yang sebenarnya.
Selama bertahun-tahun, Cambridge Typewriter Company telah menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah munculnya komputer rumahan yang hampir membuatnya tutup. Namun, seiring berjalannya waktu, ada kebangkitan teknologi analog di tahun 2000-an yang ternyata bukan hanya sekadar tren di kalangan generasi Milenial.
Furrier percaya bahwa meskipun tokonya tutup, kemungkinan akan ada pihak lain yang akan meneruskan usaha serupa setelahnya. "Saya yakin seseorang akan datang dan melanjutkan tradisi ini," tambahnya.
Toko ini telah menjadi tempat bersejarah bagi para penggemar mesin ketik dan pengunjung yang ingin merasakan nostalgia. Dengan penutupan toko ini, banyak yang merasa kehilangan akan keberadaan mesin ketik sebagai alat tulis yang unik dan klasik. Bagi Furrier, pengalaman menjalankan Cambridge Typewriter Company telah memberikan pelajaran berharga tentang kewirausahaan dan ketekunan.
Dengan tutupnya Cambridge Typewriter Company, ini menandai akhir dari sebuah era dalam dunia penulisan. Masyarakat diharapkan dapat mengenang dan menghargai sejarah serta kontribusi toko ini dalam memperkenalkan mesin ketik kepada generasi sebelumnya.
Cambridge Typewriter Company toko ketik tutup Boston teknologi