Breaking News
Hungaria Larang Pawai Pride, Banyak yang Marah     Inspirasi dari Perjuangan: Usaha Lebih Penting dari Hasil     Kapten Jay Idzes Siap Pimpin Timnas Indonesia Hadapi Australia     Proyek Tanggul Laut Raksasa di Jawa Dilanjutkan     DPR RI Setujui RUU TNI Menjadi Undang-Undang    

Zelensky Minta Damai kepada Trump Setelah Ditekan Amerika

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengirim surat kepada Donald Trump setelah dituduh menolak perdamaian dengan Rusia dan dikeluarkan dari Gedung Putih. Dalam suratnya, Zelensky menyatakan, "Tidak ada yang menginginkan perdamaian lebih dari orang Ukraina. Tim saya dan saya siap bekerja di bawah kepemimpinan kuat Presiden Trump untuk mencapai perdamaian yang langgeng." Surat ini dikirim empat hari setelah adanya tuduhan terhadapnya.

Namun, permohonan Zelensky tidak memberikan hasil yang diharapkan. Amerika Serikat awalnya menghentikan pengiriman senjata ke Ukraina, dan kini informasi intelijen yang dibutuhkan di medan perang juga tidak lagi sampai ke Ukraina. Hal ini menunjukkan tekanan besar yang dihadapi Ukraina di tengah perang yang sedang berlangsung.

Keadaan ini adalah peringatan bahwa Amerika mungkin akan meninggalkan Ukraina secara permanen, dan lebih luas lagi, dapat merusak aliansi NATO yang telah terjalin selama beberapa dekade. NATO adalah sebuah aliansi militer yang dibentuk untuk menjaga keamanan anggotanya.

Sekarang, banyak yang bertanya-tanya, bagaimana Eropa dan sekutunya akan merespons tindakan Amerika ini? Apakah mereka akan mengambil langkah-langkah untuk mendukung Ukraina, atau akan membiarkannya menghadapi tantangan ini sendirian?

Peristiwa ini menunjukkan betapa rumitnya situasi geopolitik di dunia saat ini, terutama bagi negara-negara yang sedang berjuang untuk mempertahankan kedaulatan mereka. Kita semua berharap untuk melihat solusi damai yang dapat membawa stabilitas bagi Ukraina dan seluruh wilayah Eropa.

library_books Theeconomist