Iran telah memilih senapan otomatis MASAF-2 untuk menggantikan senapan G3 yang telah lama digunakan oleh angkatan bersenjata. Senapan ini diperkenalkan oleh Organisasi Industri Pertahanan Iran pada tahun 2021 dan telah terlihat digunakan oleh pasukan khusus. Namun, pengiriman dalam jumlah besar ke militer baru dimulai dalam beberapa bulan terakhir.
MASAF-2 hadir dengan kaliber 7,62x51 NATO, yang lebih besar dan lebih kuat dibandingkan pendahulunya yang menggunakan kaliber 5,56x45. Keputusan untuk menggunakan kaliber yang lebih besar ini mungkin berkaitan dengan strategi militer Iran dalam menghadapi pertempuran di wilayah mereka.
Sebelumnya, senapan G3 yang menggunakan kaliber 7,62x51 NATO telah menjadi senjata standar di militer Iran selama lebih dari 50 tahun. Dengan penggantian ini, diharapkan bahwa angkatan bersenjata Iran dapat meningkatkan daya tembak dan efektivitas operasional mereka.
Meskipun ada spekulasi mengenai alasan di balik pemilihan kaliber yang lebih besar, banyak yang berpendapat bahwa pemerintah Iran mungkin enggan untuk melakukan pembaruan senjata secara menyeluruh yang akan memerlukan biaya tinggi. Dengan adanya MASAF-2, Iran berharap mampu memperkuat kemampuan tempur mereka tanpa harus melakukan pengeluaran besar untuk memperbarui seluruh arsenalnya.