Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa penghimpunan dana di pasar modal Indonesia saat ini masih menunjukkan tren yang positif. Hal ini dikemukakan meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan pada awal tahun 2025.
Berdasarkan data yang dirilis oleh OJK, selama periode Januari hingga Februari 2025, nilai penawaran umum di pasar modal mencapai Rp20,74 triliun. Jumlah ini mencakup berbagai instrumen efek yang ada di pasar, termasuk satu penawaran umum terbatas dan sebelas penawaran umum berkelanjutan.
“Penghimpunan dana di pasar modal, hal ini masih dalam tren yang positif,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, saat mengadakan konferensi pers di Jakarta pada Selasa, 4 Maret 2025.
Walaupun demikian, OJK mencatat bahwa IHSG mengalami pelemahan sebesar 11,8 persen month-to-date (mtd) hingga akhir Februari 2025, dengan angka mencapai level 6.270,60. Sejak awal tahun hingga akhir Februari, IHSG sendiri telah melemah sebanyak 11,43 persen.
Data ini menunjukkan bahwa meskipun ada penurunan pada IHSG, minat investor untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia masih cukup tinggi. Hal ini bisa menjadi sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi di masa depan.
Dengan informasi ini, OJK berharap para investor dapat melihat potensi yang ada di pasar modal meskipun ada tantangan yang dihadapi saat ini.