Ngawi, - Kabupaten Ngawi diperkirakan akan memproduksi sekitar 762,29 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG) pada tahun 2024. Angka ini menempatkan Ngawi sebagai salah satu lumbung padi nasional di Indonesia. Namun, Danrem 081/DSJ Kolonel Arm Untoro Hariyanto tetap berupaya untuk meningkatkan pencapaian tersebut di tahun ini.
Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan meningkatkan Luas Tambah Tanam (LTT) padi. Sejak awal tahun 2025 hingga awal Maret, LTT padi yang telah dicapai adalah seluas 11.174,6 hektare. Danrem Untoro menjelaskan, pada bulan Januari, LTT mencapai sekitar 9.136,5 hektare, Februari mencapai 1.848 hektare, dan di awal Maret baru 190,1 hektare.
"Sesuai target dari pemerintah pusat, kita menargetkan LTT di Ngawi mencapai 180.305 hektare di tahun 2025," tambahnya.
Untuk mencapai target tersebut, Danrem Untoro melakukan berbagai upaya, termasuk sosialisasi kepada para petani. Ia juga bekerja sama dengan PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) dan kelompok tani untuk menjamin ketersediaan air bagi para petani melalui program pompanisasi dan pipanisasi, serta memperbaiki irigasi tersier.
Baru-baru ini, acara panen raya padi yang bertajuk Demi Indonesia Mandiri Pangan diadakan di Desa Pangkur, Kecamatan Pangkur. Acara ini dihadiri oleh beberapa menteri dari kabinet Prabowo-Gibran, termasuk Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan Menteri Desa dan PDT Yandri Susanto. Juga hadir Wagub Jatim Emil Dardak dan Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono.
Acara panen raya ini merupakan bentuk komitmen untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan mewujudkan Indonesia swasembada pangan. Dengan langkah-langkah yang diambil, diharapkan produksi padi di Ngawi dapat terus meningkat dan memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.