Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan signifikan dalam sepekan terakhir, dengan penurunan hampir mencapai 8 persen. Hal ini menyebabkan IHSG jatuh di bawah level psikologis 6.500 poin, suatu angka yang selama ini dianggap sulit untuk ditembus.
Menurut Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Jahja Setiaatmadja, saat ini harga-harga saham di IHSG mengalami penurunan, termasuk saham BCA. Meskipun situasi ini terlihat kurang menguntungkan, Jahja mengungkapkan bahwa kondisi ini seharusnya dimanfaatkan oleh pelaku pasar untuk membeli saham-saham berkualitas yang memiliki fundamental yang baik.
"Justru ini adalah momentum yang baik untuk masuk ke perusahaan-perusahaan yang fundamentalnya bagus," ujar Jahja dalam sebuah diskusi virtual yang diadakan pada hari Minggu, 2 Maret 2025.
Pengertian dari IHSG adalah indeks yang menunjukkan pergerakan harga saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Ketika IHSG turun, artinya banyak saham yang juga mengalami penurunan harga. Namun, bagi investor yang cerdas, situasi ini dapat menjadi peluang untuk berinvestasi di saham-saham yang bagus dengan harga yang lebih murah.
Investor biasanya mencari saham-saham dengan kinerja yang baik dan potensi pertumbuhan yang tinggi. Di tengah penurunan IHSG ini, mereka bisa mendapatkan saham-saham tersebut dengan harga yang lebih terjangkau.
Jahja menekankan pentingnya bagi investor untuk tidak panik dan tetap fokus pada kualitas perusahaan yang mereka pilih untuk diinvestasikan. Ini adalah saat yang tepat untuk melakukan analisis mendalam dan mencari tahu perusahaan mana yang memiliki prospek cerah di masa depan.
Dengan kata lain, meskipun IHSG sedang mengalami penurunan, ada harapan bagi para investor untuk mengambil langkah strategis dan memanfaatkan peluang yang ada di pasar saham.