PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) mengumumkan bahwa mereka mencetak laba bersih sebesar Rp1,15 triliun pada tahun 2024. Angka ini tidak jauh berbeda dibandingkan laba bersih pada tahun 2023 yang mencapai Rp1,18 triliun.
Dalam laporan keuangan yang dirilis pada 1 Maret 2025, Ultrajaya mencatat penjualan mencapai Rp8,87 triliun. Ini menunjukkan kenaikan sebesar 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp8,30 triliun. Sebagian besar penjualan Ultrajaya berasal dari segmen minuman, termasuk susu dan teh UHT, yang menyumbang hingga 99 persen dari total penjualan.
Sementara itu, beban pokok pendapatan mengalami kenaikan moderat sebesar 4 persen, dari Rp5,61 triliun menjadi Rp5,85 triliun. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya harga bahan baku yang diperlukan untuk produksi.
Namun, beban usaha Ultrajaya melonjak hingga 29 persen menjadi Rp1,57 triliun. Peningkatan ini disebabkan oleh lonjakan biaya penjualan yang meningkat dari Rp982 miliar menjadi Rp1,35 triliun. Kenaikan ini terutama dipicu oleh meningkatnya pengeluaran untuk iklan dan promosi produk.
Dengan hasil ini, Ultrajaya menunjukkan kinerja yang stabil meskipun harus menghadapi tantangan dari biaya operasional yang meningkat. Perusahaan diharapkan dapat terus berinovasi dan beradaptasi untuk mempertahankan pertumbuhan di masa depan.
Ultrajaya laba bersih laporan keuangan penjualan beban usaha