Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Fraksi PDI Perjuangan, Darmadi Durianto, mendorong pembentukan Panitia Kerja (Panja) DPR RI untuk menyelidiki tata kelola minyak oleh Pertamina. Hal ini disampaikan karena merasa bahwa masyarakat telah dirugikan oleh tindakan yang diduga merugikan tersebut.
Darmadi menegaskan bahwa kerugian yang dialami masyarakat sangat besar, mencapai Rp193,7 triliun. "Masyarakat yang dirugikan, ini nggak bener. Kalau ini dilakukan penipuan yang sangat besar. Ada kasus korupsi di sana atau kasus pembohongan terhadap masyarakat, nah tentu DPR harus melakukan klarifikasi terhadap Pertamina dan melakukan investigasi," ujarnya.
Anggota Komisi VI DPR RI tersebut menekankan pentingnya pembentukan Panja untuk menyelidiki kasus ini. Tujuannya adalah agar masalah dalam tata kelola minyak di Pertamina dapat terlihat lebih jelas dan transparan. Dengan adanya Panja, diharapkan investigasi ini bisa memberikan kejelasan bagi masyarakat mengenai situasi yang sedang terjadi.
Panjang lebar, Darmadi menjelaskan bahwa keberadaan Panja akan membantu DPR dalam mengawasi dan memastikan bahwa pengelolaan sumber daya minyak di Indonesia dapat dilakukan dengan baik dan tidak merugikan masyarakat. Dia berharap langkah ini dapat membawa keadilan bagi masyarakat yang merasa dirugikan.
Pertamina, sebagai perusahaan negara yang mengelola sumber daya minyak, memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa operasionalnya tidak merugikan rakyat. Dengan adanya dorongan dari anggota DPR seperti Darmadi Durianto, diharapkan akan ada tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah ini.
Dengan demikian, pembentukan Panja DPR menjadi langkah penting dalam menjaga keadilan dan transparansi dalam pengelolaan sumber daya alam di Indonesia.