Israel menghentikan bantuan ke Gaza setelah fase pertama gencatan senjata berakhir. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanjahu, menyatakan bahwa tidak akan ada bantuan gratis bagi Hamas. "Jika Hamas berpikir bisa terus menikmati gencatan senjata tanpa mengembalikan sandera, mereka salah besar," katanya dalam rapat pemerintah.
Keputusan ini diambil setelah Hamas menolak tawaran dari Amerika Serikat untuk memperpanjang fase pertama gencatan senjata hingga bulan depan. Dalam sebuah pernyataan, Hamas menuduh Netanjahu melakukan "pemerasan" dan menyebut langkah tersebut sebagai "kejahatan perang" dan "pelanggaran serius terhadap kesepakatan".
Pemberhentian bantuan ini terjadi pada awal bulan suci Ramadan bagi umat Muslim. Di tengah ketegangan yang meningkat, serangan baru dari Israel di Gaza dilaporkan telah menewaskan empat orang, menurut pihak kesehatan yang dikelola oleh Hamas. Militer Israel mengungkapkan bahwa beberapa orang mencurigakan mendekati tentara Israel di utara Gaza dan sedang terlihat meletakkan bahan peledak. Untuk mengatasi ancaman tersebut, Angkatan Udara Israel melancarkan serangan.
Fase pertama dari kesepakatan gencatan senjata berakhir tengah malam setelah enam minggu, tanpa ada kesepakatan lebih lanjut antara Israel dan Hamas. Fase kedua dari kesepakatan ini akan melibatkan pembebasan sandera yang tersisa dengan imbalan berakhirnya perang secara permanen. Namun, Israel tetap berpegang pada tujuan untuk menghancurkan Hamas sepenuhnya.