Voltaire, seorang pemikir Pencerahan yang sangat berpengaruh, menghabiskan hidupnya untuk menantang dogma, superstisi, dan otoritas. Ia dikenal sebagai pendukung teguh dari alasan, pemikiran bebas, dan toleransi. Sepanjang karyanya, Voltaire terus-menerus mengkritik fanatisme agama dan kekuasaan politik.
Karya-karya Voltaire, seperti Candide dan Philosophical Dictionary, menekankan bahaya dari kepercayaan buta, propaganda, serta manipulasi kebenaran. Pesan-pesan ini tetap relevan hingga saat ini, sama seperti pada abad ke-18.
Salah satu kutipan terkenalnya menjadi peringatan yang jelas: ketika orang-orang menerima kepercayaan yang tidak logis dan tidak berdasar, mereka menjadi rentan terhadap ketidakadilan, kekerasan, dan penindasan. Sejarah telah berulang kali menunjukkan bagaimana ideologi, jika tidak dikontrol oleh akal, dapat mengarah pada konsekuensi yang tidak diinginkan.
Di era misinformasi, berita palsu, dan polarisasi politik saat ini, kata-kata Voltaire berfungsi sebagai pengingat yang tak lekang oleh waktu. Ia mendorong kita untuk mempertanyakan narasi yang ada, mencari bukti, dan berpikir kritis sebelum menerima suatu kepercayaan.
Dengan pemikiran kritis, kita dapat melindungi diri dari informasi yang menyesatkan dan membantu menciptakan masyarakat yang lebih adil. Dalam dunia yang semakin kompleks, sikap skeptis terhadap informasi yang kita terima menjadi sangat penting.
Voltaire bukan hanya seorang filsuf; ia adalah suara yang terus menggugah kita untuk menjadi lebih bijak dan kritis dalam menghadapi berbagai pandangan dan informasi yang ada di sekitar kita.
Voltaire pemikiran kritis Enlightenment dogma kebebasan berpikir