Sastra erotika pernah dianggap sebagai dunia kaum pria, namun kini pandangan tersebut semakin berubah. Di era modern ini, banyak penulis wanita yang mengambil alih genre ini, baik sebagai penulis, editor, maupun pembaca. Hal ini menunjukkan adanya perubahan besar dalam industri penerbitan yang selama ini didominasi oleh patriarki.
Karya-karya erotika yang ditulis oleh wanita kini lebih terbuka dan sering muncul di pasaran. Dalam banyak hal, tulisan-tulisan ini lebih realistis dibandingkan dengan karya sebelumnya, di mana penggunaan istilah yang lebih tepat untuk bagian tubuh menggantikan bahasa kiasan yang berlebihan. Namun, meskipun lebih realistis, beberapa aspek dari cerita ini tetap tidak mencerminkan kenyataan sepenuhnya.
Perubahan ini menunjukkan bahwa wanita tidak hanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai pencipta dalam dunia sastra. Sebagian besar buku-buku erotika yang ada saat ini ditulis oleh wanita, mencerminkan pandangan dan pengalaman mereka. Hal ini menjadi tanda bahwa suara wanita semakin kuat dan berpengaruh dalam berbagai bidang, termasuk sastra.
Meskipun beberapa orang mungkin menganggap sastra erotika ini mudah untuk dicemooh, penting untuk melihat lebih dalam bagaimana genre ini mencerminkan perubahan yang lebih luas dalam masyarakat. Karya-karya ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi cerminan dari nilai-nilai dan norma-norma yang sedang berubah.
Dengan meningkatnya jumlah penulis wanita dalam genre ini, diharapkan akan ada lebih banyak perspektif dan pengalaman yang diangkat, sehingga membuat sastra erotika menjadi lebih beragam dan menarik untuk dibaca. Perkembangan ini adalah langkah positif menuju kesetaraan dalam dunia penerbitan dan sastra.