Fallingwater, rumah terkenal karya arsitek Frank Lloyd Wright, saat ini sedang dalam proses perbaikan untuk menjaga agar tetap kering dari air. Proyek ini diperkirakan akan menghabiskan biaya sekitar 40 kali lipat dari anggaran awal pembangunan rumah tersebut.
Menjaga Fallingwater tetap kering, yang bisa disebut juga sebagai "stallingwater", merupakan tantangan besar. Pada kunjungan terbaru, rumah ini dilengkapi dengan scaffolding atau perancah, yang akan memungkinkan para pekerja menyelesaikan pekerjaan waterproofing atau pelapisan anti air sebelum bulan April. Namun, pada awal Februari, kontraktor scaffolding, BrandSafway Industries dari Pittsburgh, mulai khawatir tentang kekuatan air yang menghantam dasar scaffolding, yang berada tepat di jalur air terjun.
Pekerjaan pada bagian scaffolding tersebut dihentikan sementara saat perusahaan memperkuat struktur tersebut. Hal ini menyebabkan penundaan yang tidak terduga, menurut Justin Gunther, Direktur Eksekutif Fallingwater sejak tahun 2018. Seorang juru bicara dari BrandSafway menolak untuk memberikan komentar mengenai Fallingwater.
Setelah mempertimbangkan, Gunther memutuskan untuk membatalkan tur yang dijadwalkan pada bulan Maret yang seharusnya memberikan akses ke platform—memberikan kesempatan kepada pengunjung yang mengenakan helm keselamatan untuk lebih dekat di atas air terjun dibandingkan pengunjung lainnya. Menurut Gunther, tiket untuk tur yang mencakup akses ke scaffolding sedang terjual dengan cepat, seharga $89 per orang, sebelum ia harus mengubah jadwal tersebut.
Meski begitu, pengunjung tetap dapat melihat pekerjaan perbaikan yang sedang berlangsung di seluruh rumah. Fallingwater, yang selesai dibangun pada tahun 1937 dan dinyatakan sebagai bangunan paling signifikan di negara ini oleh American Institute of Architects pada tahun 1991, menarik lebih dari 143.000 pengunjung pada tahun 2024, kata Gunther.
Rumah ini juga menghadapi masalah dengan air. Hujan dan salju yang mencair telah masuk ke dalam dinding yang, meskipun terlihat seperti batu padat, sebenarnya adalah tabung masonry berongga. Ketika rumah ini dibangun, rongga-rongga tersebut diisi dengan pasir batu yang tersisa dari konstruksi. Namun, puing-puing tersebut telah mengendap selama 90 tahun, meninggalkan ruang bagi air untuk mengumpul sebelum menetes ke dalam rumah, yang dapat merusak finishing interior, furnitur, dan karya seni.
Perbaikan yang sedang dilakukan di Fallingwater diharapkan dapat mengatasi masalah kebocoran air ini dan menjaga keindahan rumah yang menjadi warisan arsitektur dunia ini.