Sebuah momen bersejarah terjadi ketika lander bernama "Blue Ghost" dari perusahaan Amerika Firefly Aerospace berhasil mendarat di Bulan. Misi ini dimulai pada bulan Januari lalu dan sekarang Blue Ghost akan melakukan penelitian di permukaan Bulan selama dua minggu.
Misi ini dimaksudkan untuk menggali informasi lebih lanjut tentang Bulan, dan NASA juga berharap dapat mengambil manfaat dari penelitian ini. Lander ini diluncurkan menggunakan roket Falcon-9 yang dibuat oleh SpaceX, perusahaan yang dimiliki oleh pengusaha teknologi Elon Musk. Selain Blue Ghost, ada juga lander lain bernama Resilience dari perusahaan Jepang ispace yang ikut terbang dalam misi ini, tetapi Resilience akan mendarat di lokasi yang berbeda beberapa bulan kemudian.
Di dalam Blue Ghost, terdapat banyak alat dan bahan yang akan digunakan untuk penelitian. Salah satu tugas pentingnya adalah melakukan pengeboran di permukaan Bulan untuk mengambil sampel. Dalam waktu sekitar dua minggu, Blue Ghost akan mengamati bagaimana cahaya matahari mempengaruhi batuan lunak di permukaan Bulan saat senja. Setelah dua minggu, matahari akan terbenam di lokasi pendaratan dan Blue Ghost akan mengambil foto dari pemandangan yang indah tersebut.
Misi Blue Ghost merupakan bagian dari program CLPS (Commercial Lunar Payload Services) yang dijalankan oleh NASA. Melalui program ini, NASA bertujuan untuk mengumpulkan pengetahuan sebanyak mungkin tentang Bulan dengan biaya yang lebih terjangkau. Mereka bekerja sama dengan perusahaan swasta untuk melakukan misi pendaratan di Bulan. Dengan cara ini, NASA berharap dapat kembali ke Bulan dengan lebih efisien dan efektif.