Taiwan telah mengambil alih posisi sebagai pusat produksi semikonduktor global, menyuplai dua pertiga dari total produksi semikonduktor terdepan di dunia. Hal ini membuat banyak politisi di Amerika Serikat merasa khawatir dan frustrasi.
Saat ini, meskipun Amerika Serikat memimpin dunia dalam desain chip kecerdasan buatan (AI), mereka telah kehilangan posisi mereka dalam hal pembuatan semikonduktor. Sebagian besar produksi semikonduktor modern kini berada di tangan Taiwan, sebuah pulau kecil di Asia Timur. Hal ini menjadi perhatian besar bagi banyak pembuat kebijakan di AS.
Donald Trump, mantan presiden Amerika, telah mengklaim bahwa Taiwan telah mencuri industri semikonduktor dari Amerika. Ia bahkan mengusulkan ide untuk mengenakan pajak sebesar 25% pada chip yang dibuat di luar negeri sebagai langkah untuk melindungi industri dalam negeri.
Namun, meskipun ada berbagai upaya dari pemerintah AS, situasi ini tampaknya tidak akan banyak berubah dalam waktu dekat. Hal ini karena Taiwan telah membangun kemampuan dan infrastruktur yang kuat untuk memproduksi semikonduktor yang sangat dibutuhkan dalam berbagai teknologi, termasuk perangkat AI.
Ketergantungan Amerika terhadap Taiwan dalam hal semikonduktor ini menunjukkan betapa pentingnya peran Taiwan dalam mendukung ambisi teknologi masa depan Amerika. Tanpa dukungan dari Taiwan, banyak rencana pengembangan teknologi AI di Amerika mungkin akan terhambat.
Dalam beberapa tahun ke depan, diperkirakan bahwa Amerika akan terus bergantung pada Taiwan untuk memenuhi kebutuhan semikonduktor mereka. Ini adalah situasi yang akan terus menjadi perhatian bagi para pemimpin politik dan industri di Amerika Serikat.
Dengan demikian, hubungan antara Amerika dan Taiwan dalam bidang teknologi semikonduktor akan menjadi salah satu isu penting yang harus diperhatikan ke depannya.