Breaking News
Penjualan SUV Terus Meningkat Meski Ada Peringatan Lingkungan     Harvard Tawarkan Bebas Biaya Kuliah untuk Keluarga Berpenghasilan Rendah     Tuntutan Hukum di Hollywood Ungkap Skandal Tersembunyi     Aturan Ganjil-Genap Berlaku Selama Mudik Lebaran 2025     Lebih dari 150 Warga Palestina Tewas Sejak Gencatan Senjata    

16.000 Wanita di Kenya Jalani Sterilisasi Antisipasi Kesehatan

Antara tahun 2020 dan 2023, sekitar 16.000 wanita di Kenya menjalani operasi sterilisasi untuk mencegah kehamilan. Hal ini diungkapkan oleh Kementerian Kesehatan Kenya. Operasi ini dikenal dengan istilah ligasi tuba, yang berfungsi untuk memblokir saluran telur wanita sehingga tidak bisa hamil.

Menurut Dr. Nelly Bosire, seorang ginekolog, "Secara tradisional, kandidat yang paling umum untuk ligasi tuba adalah wanita yang sudah memiliki banyak anak. Namun kini, kami melihat semakin banyak wanita dengan jumlah anak yang lebih sedikit memilih prosedur ini."

Keputusan untuk menjalani operasi ini diambil oleh Nelly Naisula Sironka, yang merasa bahwa hak-hak wanita sedang terancam di seluruh dunia. Dia merasa bahwa penting untuk mengendalikan pilihan hidupnya sendiri. Sementara itu, Muthoni Gitau, seorang YouTuber asal Kenya, mengungkapkan bahwa dia sudah merasa tidak perlu memiliki anak sejak usianya 10 tahun.

Operasi ligasi tuba ini menjadi pilihan bagi banyak wanita yang ingin memastikan kesehatan dan kebebasan dalam menentukan masa depan mereka. Meskipun demikian, beberapa wanita di Kenya masih menghadapi tantangan dan penolakan dari dokter ketika meminta prosedur ini.

Kementerian Kesehatan Kenya terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya hak reproduksi dan kesehatan wanita. Dengan keputusan ini, diharapkan lebih banyak wanita dapat mengambil langkah untuk mengatur kehidupan mereka dengan baik.

library_books Bbcnews