Peneliti Jepang yang dipimpin oleh Dr. Katsu Takahashi sedang mempersiapkan uji coba klinis pertama di dunia untuk obat pertumbuhan gigi. Uji coba ini berlangsung di Rumah Sakit Universitas Kyoto. Obat ini bertujuan untuk menargetkan protein USAG-1, yang secara alami menghambat perkembangan gigi ketiga yang seharusnya dimiliki manusia, tetapi biasanya tidak berkembang.
Penelitian ini didasarkan pada bukti bahwa manusia memiliki benih gigi yang tidak aktif untuk gigi ketiga. Sekitar 1% orang menunjukkan kondisi hyperdontia, yaitu memiliki gigi tambahan. Para peneliti percaya bahwa kondisi ini menunjukkan adanya gigi ketiga yang dormant. Dalam uji coba pada hewan, obat ini berhasil menghasilkan gigi baru pada tikus, ferret, dan anjing tanpa efek samping yang signifikan.
Uji coba fase 1 saat ini sedang menguji keamanan obat pada orang dewasa sehat yang memiliki setidaknya satu gigi yang hilang. Sementara itu, uji coba fase 2 yang dijadwalkan pada tahun 2025 akan fokus pada anak-anak berusia 2 hingga 7 tahun yang mengalami agenesis gigi kongenital, yaitu kondisi di mana seseorang lahir tanpa beberapa gigi.
Jika berhasil, pengobatan ini dapat memberikan pilihan revolusioner "pilihan ketiga" selain gigi palsu dan implan bagi orang-orang dengan gigi yang hilang. Obat ini berpotensi dapat diakses oleh masyarakat pada tahun 2030.
Pengembangan ini merupakan apa yang disebut Dr. Takahashi sebagai "mimpi setiap dokter gigi" dan dapat mengubah pilihan pengobatan baik untuk gigi yang hilang akibat cacat lahir maupun gigi yang hilang karena kerusakan atau cedera.