Kreidezähne, atau yang dikenal sebagai Molaren-Inzisiven-Hypomineralisation (MIH), adalah masalah kesehatan gigi yang sering terjadi pada anak-anak. Fenomena ini membuat gigi menjadi flek dan poros, dan dapat terjadi tanpa sebab yang jelas. Biasanya, gigi yang terdampak adalah gigi belakang permanen yang muncul ketika anak berusia enam atau tujuh tahun. Dalam beberapa kasus, gigi depan juga dapat terpengaruh.
Proses pembentukan gigi melibatkan pengendapan mineral seperti kalsium dan fosfat pada enamel gigi, yang dikenal sebagai mineralisasi. Namun, pada kasus hypomineralisation, proses ini tidak berjalan dengan baik, sehingga enamel gigi tetap lembut dan rentan terhadap kerusakan.
Sebuah studi kesehatan mulut di Jerman yang diterbitkan pada tahun 2016 menunjukkan bahwa sekitar 28,7 persen anak berusia dua belas tahun memiliki setidaknya satu gigi yang mengalami hypomineralisasi dengan MIH. Di tingkat global, sebuah studi pada tahun 2018 memperkirakan bahwa 13 hingga 14 persen anak-anak mengalami masalah serupa, berdasarkan analisis dari 99 studi dengan lebih dari 113.000 peserta.
Jerman akan segera merilis data terbaru mengenai masalah ini melalui 6. Deutsche Mundgesundheitsstudie. Katrin Bekes, Presiden dari Deutsche Gesellschaft für Kinderzahnmedizin (DGKiZ), mengungkapkan bahwa angka terbaru kemungkinan tidak akan setinggi hasil dari studi sebelumnya.
Meskipun MIH pertama kali dijelaskan oleh peneliti asal Swedia pada tahun 1987 dan didefinisikan dengan jelas pada tahun 2001, penyebab pasti dari kondisi ini masih menjadi misteri dalam dunia kedokteran gigi. Para ahli mendiskusikan kemungkinan faktor yang dapat mengganggu proses mineralisasi, seperti kelahiran prematur, infeksi saluran pernapasan, pneumonia, atau asma.
Salah satu tantangan dalam menemukan penyebab MIH adalah bahwa ketika gejala seperti kreidezähne muncul, proses mineralisasi yang tidak lengkap telah terjadi jauh sebelumnya. Oleh karena itu, pencegahan terhadap kreidezähne tidak memungkinkan, namun deteksi dan perawatan dini sangat penting.
Dengan meningkatnya kesadaran akan MIH, diharapkan lebih banyak orang tua yang menjaga kesehatan gigi anak-anak mereka dan segera berkonsultasi dengan dokter gigi jika melihat tanda-tanda masalah gigi.