Kata "lore" tidak hanya dikenal dalam permainan seperti "The Elder Scrolls" atau film seperti "The Lord of the Rings". Kini, istilah ini telah berkembang menjadi sesuatu yang baru di dunia internet.
Secara historis, istilah "lore" memiliki hubungan erat dengan pengajaran dan berbagi pengetahuan, dengan akar yang sudah ada hampir seribu tahun yang lalu. Namun, saat ini, kata "lore" telah berevolusi menjadi bahasa gaul di internet yang menggambarkan detail dramatis—dan kadang-kadang traumatis—yang mendefinisikan identitas seseorang.
Salah satu hal menarik tentang perkembangan ini adalah bahwa kata "lore" kini telah menjadi begitu populer di dunia maya sehingga masuk ke dalam daftar pendek kata-kata untuk "Word of the Year" oleh Oxford University Press tahun 2024. Hal ini menunjukkan betapa besar pengaruh kata ini dalam budaya internet saat ini.
Penggunaan "lore" di media sosial sering kali melibatkan berbagi cerita pribadi yang mendalam, yang dapat memberikan gambaran tentang siapa seseorang sebenarnya. Dalam konteks ini, "lore" menjadi cara bagi orang-orang untuk mengekspresikan diri dan berbagi pengalaman hidup mereka dengan orang lain secara lebih terbuka.
Dengan semakin maraknya penggunaan istilah ini, kita dapat melihat bagaimana masyarakat kini lebih terbuka dalam berbagi cerita dan pengalaman pribadi. Hal ini tidak hanya menciptakan rasa keterhubungan antara individu, tetapi juga membentuk cara kita memahami identitas satu sama lain di dunia yang semakin terhubung.
Dengan demikian, "lore" telah bertransformasi menjadi lebih dari sekadar kata; ia telah menjadi simbol dari perjalanan identitas yang kompleks di era digital saat ini. Ketika kita berbicara tentang "lore", kita tidak hanya membahas kisah-kisah fiksi, tetapi juga realitas yang dialami oleh banyak orang dalam kehidupan sehari-hari.