Breaking News
Presiden AS dan Ukraina Bahas Energi Nuklir dalam Pembicaraan Telepon     Kutipan Inspiratif dari Gus Dur untuk Bangkit dari Kekecewaan     Ladang Ganja Ditemukan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru     Serangan Besar-Besaran Israel ke Gaza dan Tepi Barat     Israel Serang Jalur Gaza, Hamas Sebut Pelanggaran Gencatan Senjata    

Pewarisan Kekayaan Kembali Muncul di Era Modern

Dalam novel "Pride and Prejudice" karya Jane Austen, salah satu cara teraman untuk menjadi kaya adalah dengan menikahi seorang ahli waris yang kaya, seperti Mr. Bingley. Kini, di era modern, kondisi serupa mulai terlihat di negara-negara kaya. Pewarisan kekayaan kembali menjadi tren yang dapat mengubah ekonomi dan masyarakat saat ini.

Tahun ini, orang-orang di seluruh dunia yang kaya diperkirakan akan mewarisi sekitar $6 triliun. Di Amerika Serikat, setiap tahun, untuk setiap $100 yang dibayarkan oleh majikan sebagai upah, ada $20 yang ditinggalkan oleh orang-orang yang telah meninggal. Angka-angka ini menunjukkan pergeseran signifikan menuju apa yang bisa disebut sebagai "inheritocracy", yaitu kelas orang yang kaya karena pewarisan.

Dalam beberapa tahun ke depan, dengan semakin banyaknya generasi baby boomer yang meninggal, kita mungkin akan melihat munculnya kelas pewaris yang bahkan lebih tangguh daripada kelas bangsawan di zaman Austen. Hal ini dapat menjadi kabar baik bagi sebagian orang, tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang kesetaraan dan keadilan dalam masyarakat.

Kenaikan pewarisan kekayaan ini dipengaruhi oleh tiga faktor penting. Meskipun detail lebih lanjut dapat ditemukan di sumber lain, penting untuk memahami bahwa perubahan ini dapat memengaruhi cara kita melihat ekonomi dan hubungan sosial di masa depan.

Ilustrasi oleh Javier Jean.

library_books Theeconomist