Breaking News
Pengangkatan CPNS 2024 Dipercepat Sesuai Instruksi Presiden     Mahasiswa Dikeluarkan karena Protes Palestina di Prancis     Perayaan Hari St. Patrick Meluas di Seluruh Dunia     Remaja 17 Tahun Dipukul Airsoft Gun Saat Bangunkan Warga Sahur     Amerika Serikat Luncurkan Serangan Udara Terhadap Houthi di Yaman    

Dokumen Intern Ungkap Kebijakan AI di Perusahaan Elon Musk

Dokumen internal yang ditinjau oleh Business Insider, bersama dengan wawancara dengan tujuh karyawan yang saat ini bekerja dan yang pernah bekerja di perusahaan, mengungkapkan bagaimana tim AI "tutor" berusaha mewujudkan visi Elon Musk tentang Grok. Grok dirancang sebagai alternatif bagi chatbot yang dianggap "woke", seperti ChatGPT dari OpenAI.

Para tutor, yang lebih dikenal sebagai anotator data, diberitahu untuk mengawasi "ideologi woke" dan "budaya pembatalan". Sebuah dokumen pelatihan mendefinisikan wokeness sebagai "sadar dan aktif memperhatikan fakta dan isu masyarakat yang penting (terutama isu keadilan rasial dan sosial)."

Staf XAI yang diminta untuk tetap anonim agar terhindar dari dampak profesional. Business Insider telah mengonfirmasi identitas mereka.

Menurut informasi yang didapat, Grok bertujuan untuk menghadirkan layanan chatbot yang tidak hanya cerdas, tetapi juga bebas dari pandangan yang dianggap terlalu progresif atau "woke". Ini menunjukkan bahwa perusahaan ingin menyediakan alternatif bagi pengguna yang merasa tidak nyaman dengan pendekatan yang diambil oleh chatbot lain.

Dengan tren yang berkembang mengenai penggunaan AI dan bagaimana teknologi ini mempengaruhi cara kita berkomunikasi, langkah yang diambil oleh perusahaan Elon Musk ini bisa memicu perdebatan lebih lanjut mengenai posisi teknologi dalam isu sosial dan politik.

Keberadaan "tutor" AI ini menunjukkan bahwa perusahaan berusaha untuk mengatur konten yang diproduksi oleh AI, dengan harapan dapat menciptakan dialog yang lebih sesuai dengan visi mereka. Ini juga menjadi bagian dari upaya Elon Musk untuk memposisikan Grok sebagai pilihan yang lebih baik di tengah berbagai pilihan chatbot yang ada saat ini.

Masyarakat kini semakin kritis terhadap bagaimana teknologi, termasuk AI, dapat mempengaruhi pandangan dan perilaku sosial. Diskusi tentang "woke" dan "budaya pembatalan" menjadi semakin relevan, terutama dalam konteks teknologi yang berperan penting dalam komunikasi dan akses informasi.

Dengan adanya dokumen ini, jelas bahwa perusahaan berkomitmen untuk mengembangkan Grok sesuai dengan pandangan tertentu, yang kemungkinan akan menarik perhatian banyak orang. Perkembangan ini perlu diikuti untuk memahami bagaimana Grok akan bersaing dengan chatbot lain yang ada di pasaran.

library_books Businessinsider