JAKARTA – Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) baru-baru ini menjalin hubungan kerja sama dengan IOM Indonesia. Pertemuan ini berlangsung pada hari Kamis, 27 Februari 2025, di kantor IOM di Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Wakil Ketua LPSK, Antonius PS Wibowo, dan Mahyudin didampingi oleh Tenaga Ahli Abdanev Jova dan Rianto Wicaksono.
Pertemuan ini bertujuan untuk membahas tugas dan peran masing-masing lembaga. Dalam diskusi tersebut, kedua pihak menyampaikan informasi mengenai kegiatan dan misi mereka. LPSK berfokus pada perlindungan saksi dan korban kejahatan, sedangkan IOM Indonesia berperan dalam isu-isu migrasi dan perlindungan di bidang tersebut.
Melalui pertemuan ini, muncul pemahaman yang sama mengenai potensi kolaborasi antara LPSK dan IOM Indonesia. Salah satu fokus utama dari kerja sama ini adalah perlindungan terhadap saksi dan korban yang terlibat dalam tindak pidana perdagangan orang (TPPO). TPPO merupakan masalah serius yang memerlukan perhatian khusus dan solusi yang efektif dari berbagai pihak.
Di akhir pertemuan, Wakil Ketua LPSK menyerahkan Executive Summary Laporan Tahunan LPSK Tahun 2024 kepada Chief of Mission IOM Indonesia, Jeffrei Labovits. Penyerahan laporan ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam kegiatan perlindungan saksi dan korban.
Kerja sama antara LPSK dan IOM Indonesia diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang menjadi korban kejahatan. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan perlindungan dan pemulihan bagi saksi dan korban dapat lebih maksimal.
Inisiatif ini mencerminkan komitmen kedua lembaga untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan melindungi hak asasi manusia di Indonesia.