Breaking News
Tuntutan Hukum di Hollywood Ungkap Skandal Tersembunyi     Aturan Ganjil-Genap Berlaku Selama Mudik Lebaran 2025     Lebih dari 150 Warga Palestina Tewas Sejak Gencatan Senjata     Poland Pertimbangkan Senjata Nuklir untuk Keamanan     Tragedi Kebakaran Klub Malam di Makedonia Utara, 59 Tewas    

Krisis di Gaza: Israel Dituduh Menyebar Kebohongan untuk Justifikasi Serangan

Selama 15 bulan terakhir, Israel telah mendapatkan dukungan dari negara-negara barat untuk serangan mereka di Gaza. Namun, dukungan ini disebut-sebut telah diperoleh melalui kampanye kebohongan yang intens. Banyak tuduhan yang muncul, termasuk kejahatan perang yang dilakukan oleh Hamas, seperti pemenggalan bayi dan pemerkosaan masal, yang hingga kini tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut.

Di sisi lain, tindakan Israel yang lebih berat dan lebih serius tidak banyak dibicarakan. Mereka dituduh mengecilkan kejahatan yang mereka lakukan sebagai respons terhadap serangan Hamas. Para pemimpin Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, diduga menggunakan hubungan antara beberapa sandera Israel dan Hamas untuk membenarkan serangan lebih lanjut di Gaza.

Seiring dengan meruncingnya situasi, Netanyahu dikabarkan akan menghentikan gencatan senjata sebelum fase kedua dimulai. Fase ini diharapkan akan memungkinkan Israel untuk menarik diri sepenuhnya dari Gaza dan memulai proses rekonstruksi. Namun, sebelum terjadinya penukaran sandera, Israel sudah menyatakan bahwa mereka akan menerapkan perlakuan yang merendahkan bagi warga Palestina.

Warga Palestina akan dipaksa mengenakan kaos dengan slogan yang mendukung tindakan Israel yang dianggap sebagai genosida terhadap penduduk Gaza. Ini menunjukkan bahwa perhatian Israel terhadap sandera tampaknya hanya sekadar alat untuk membenarkan tindakan mereka selanjutnya.

Selain itu, Israel dituduh telah menciptakan "zona pembunuhan" yang tidak diumumkan di seluruh Gaza, di mana tentara Israel menembaki siapa pun yang bergerak. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai niat sebenarnya di balik kebijakan mereka.

Netanyahu, dalam upayanya untuk menghadapi tekanan dari Presiden AS, Donald Trump, terlihat berusaha mengamankan kembalinya beberapa sandera sebagai suatu kewajiban. Hal ini dianggap penting untuk menenangkan publiknya dan memenuhi tuntutan internasional sebelum melanjutkan serangan besar-besaran terhadap anak-anak di Gaza.

Situasi di Gaza semakin memprihatinkan, dan banyak pihak yang menuntut keadilan serta pengakhiran kekerasan. Namun, dengan adanya berbagai tuduhan dan kebohongan yang beredar, sangat sulit untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang apa yang sebenarnya terjadi di lapangan.

library_books Middleeasteye