Pada hari Rabu, polisi Filipina mengumumkan bahwa mereka berhasil menyelamatkan seorang siswa asal China yang diculik oleh sebuah geng yang dipimpin oleh orang-orang China. Kejadian ini sangat mengkhawatirkan, karena dalam proses penculikan tersebut, para pelaku memotong jari siswa berusia 14 tahun itu untuk menekan orang tuanya agar membayar tebusan yang besar.
Orang tua siswa tersebut menolak untuk memenuhi permintaan tebusan yang diajukan oleh para penculik. Namun, situasi berbalik ketika polisi mendekati kendaraan para penculik dan membuat mereka panik. Akhirnya, mereka meninggalkan siswa tersebut di tengah jalan yang ramai di Manila.
"Kami tahu bahwa kejahatan ini melibatkan orang China melawan orang China," ungkap Jonvic Remulla, Menteri Dalam Negeri Filipina. Ia juga menambahkan bahwa komunikasi antara keluarga siswa dan para penculik dilakukan dalam bahasa China melalui aplikasi WeChat.
Kejadian ini menunjukkan bahwa penculikan dengan tujuan meminta tebusan merupakan masalah serius yang perlu ditangani, terutama di kota-kota besar seperti Manila. Diharapkan dengan penangkapan para pelaku, masyarakat bisa merasa lebih aman dan tidak khawatir akan kejadian serupa di masa depan.