Pertempuran di garis depan Ukraina telah melambat dalam beberapa minggu terakhir, tetapi kekerasan masih terus terjadi. Banyak orang yang dipanggil untuk bergabung dengan militer Ukraina memilih untuk bersembunyi atau melarikan diri daripada ikut bertempur.
Dalam menghadapi situasi ini, petugas rekrutmen Ukraina telah meningkatkan upaya mereka untuk menarik lebih banyak tentara. Mereka menggunakan metode yang lebih keras dan terkadang memaksa orang untuk bergabung. Tindakan ini, yang sering kali direkam dan disebarkan melalui media sosial Rusia, menunjukkan betapa seriusnya keadaan saat ini.
Salah satu petugas dari brigade ke-46, yang dikenal sebagai "Artem", mengatakan, "Kami gagal dalam mobilisasi. Banyak batasan politik menghalangi kebutuhan militer kami." Hal ini menunjukkan bahwa tekanan dari pihak politik dapat memengaruhi keputusan militer.
Di sisi lain, Rusia tampak lebih cepat dalam mengganti pasukan yang hilang dibandingkan Ukraina. Situasi ini menambah kesulitan bagi Ukraina yang harus membuat pilihan sulit untuk menutup kesenjangan dalam kekuatan militernya.
Dengan pertempuran yang semakin sengit, keputusan mengenai rekrutmen dan strategi militer menjadi sangat penting bagi Ukraina. Masyarakat internasional terus memperhatikan perkembangan ini, berharap ada solusi damai untuk konflik yang berkepanjangan ini.
Foto: Getty Images