Pada hari musim dingin yang baru-baru ini terjadi di Boston, suhu di luar mencapai angka 20 derajat Fahrenheit. Namun, di dalam sebuah rumah yang baru dibangun, suhu tetap nyaman sekitar 72 derajat meskipun pemanas tidak dinyalakan.
Rumah ini milik Brett St. Onge, yang membeli rumah tersebut pada tahun 2022. Rumah ini dirancang sesuai dengan standar "passive house". Standar ini bertujuan untuk meminimalkan penggunaan energi sepanjang tahun, baik pada hari yang panas di bulan Juli maupun saat cuaca dingin di bulan Januari.
Brett St. Onge mengungkapkan bahwa ia tertarik untuk memiliki rumah yang ramah lingkungan. Selain manfaat bagi lingkungan, rumah dengan standar "passive house" juga dapat menghemat uang. Menariknya, saat ini St. Onge memiliki tagihan listrik negatif. Artinya, ia mendapatkan kredit dari perusahaan listrik karena penggunaan energi yang sangat sedikit.
Konsep "passive house" ini semakin dikenal dan diterapkan oleh banyak orang, karena menawarkan solusi untuk mengurangi jejak karbon dan menghemat biaya energi. Rumah-rumah yang dibangun dengan standar ini biasanya dilengkapi dengan isolasi yang baik, jendela berkualitas tinggi, dan sistem ventilasi yang efisien.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya lingkungan, banyak orang mulai mempertimbangkan untuk membangun atau membeli rumah yang memenuhi standar "passive house". Ini menjadi pilihan yang menarik bagi mereka yang ingin hidup lebih berkelanjutan dan mengurangi pengeluaran bulanan.
Masyarakat diharapkan semakin menyadari pentingnya rumah yang efisien energi. Dengan cara ini, tidak hanya mereka dapat menikmati kenyamanan, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan.