Ribuan warga Gaza mulai kembali ke rumah mereka setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas diberlakukan. Gencatan senjata ini terjadi setelah 15 bulan konflik yang mengakibatkan kehancuran yang sangat besar di wilayah tersebut.
Seorang warga Gaza, Ayat Abedrabo, mengungkapkan perasaannya saat kembali ke rumahnya. Ia mengatakan, "Meskipun ada rasa bahagia, akan ada bekas luka karena kami telah kehilangan banyak orang tercinta kami." Pernyataan ini menggambarkan kesedihan yang mendalam di tengah kebangkitan kembali harapan.
Menurut laporan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pemulihan Gaza setelah kehancuran yang parah ini bisa memakan waktu hingga beberapa dekade. Meskipun truk-truk bantuan pertama telah memasuki Gaza setelah penandatanganan gencatan senjata pada hari Minggu, ribuan truk bantuan lainnya masih menunggu untuk masuk ke wilayah yang sangat membutuhkan ini.
Dalam perkembangan lain terkait gencatan senjata, sembilan puluh tahanan Palestina dibebaskan dalam semalam sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata. Ini adalah langkah yang signifikan dalam upaya untuk mencapai perdamaian yang lebih luas di wilayah tersebut.
Warga Gaza kini berharap dengan adanya bantuan, mereka dapat mulai membangun kembali kehidupan mereka yang telah hancur. Namun, tantangan besar masih dihadapi, dan banyak yang bertanya-tanya bagaimana masa depan Gaza akan berlangsung setelah semua yang terjadi.
Dengan dukungan dari komunitas internasional dan upaya pemulihan yang terencana, ada harapan bahwa Gaza akan bisa bangkit kembali meskipun jalan menuju pemulihan akan panjang dan sulit.