Breaking News
Aksi Berani di Super Bowl, Bendera Palestina dan Sudan Diterbangkan     Pentingnya Kebiasaan dalam Menentukan Karakter dan Nasib     Dua Wanita Palestina dan Bayi Tewas dalam Serangan Militer Israel     Lebih dari 20.000 Pengungsi Palestina Terpaksa Mengungsi dari Kamp Jenin     Cantik Itu tentang Mencintai Diri Sendiri    

Perayaan Tenang di Tepi Barat Setelah Pembebasan Narapidana

Perayaan di Tepi Barat yang diduduki pada malam Minggu berlangsung sangat tenang. Hal ini terjadi setelah Israel melepaskan narapidana Palestina pertama sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri pertempuran di Jalur Gaza yang terkepung.

Tentara Israel sebelumnya telah menutup gerbang besi di pintu masuk puluhan desa dan kota di wilayah Palestina yang diduduki untuk mencegah kendaraan masuk. Mereka juga memberlakukan langkah-langkah keamanan ketat di pos pemeriksaan untuk mencegah kerumunan besar berkumpul, terutama di daerah Ramallah. Para warga Palestina juga dilarang mendekati kawasan Penjara Ofer di Tepi Barat yang diduduki.

Wajah-wajah lelah dan kehabisan tenaga yang akhirnya sampai di rumah sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Di antara mereka adalah pemimpin Palestina, Khalida Jarrar, yang dibebaskan langsung dari sel isolasi di penjara Ramla.

Secara keseluruhan, 69 perempuan Palestina dan 21 anak-anak dibebaskan pada Senin pagi sebagai bagian dari fase pertama kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel. Di sisi Palestina, tiga wanita Israel yang ditahan sejak serangan 7 Oktober terhadap Israel selatan juga dibebaskan oleh Brigade Al-Qassam di Gaza.

Perlakuan terhadap narapidana Palestina telah diawasi dengan saksama oleh masyarakat Palestina dari berbagai lapisan. Hal ini bahkan disebutkan dalam pernyataan Hamas yang menyertai pembebasan sandera Israel. "Kerumunan besar rakyat kami yang datang untuk menyambut narapidana yang dibebaskan meskipun ada tindakan penindasan dari penjajah adalah deklarasi perlawanan terhadapnya," kata Hamas.

Beberapa wanita yang dibebaskan segera dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan, sementara beberapa anak menunjukkan tanda-tanda infeksi skabies saat dipenjara.

"Kebahagiaan kami tidak akan lengkap kecuali Gaza dibangun kembali dan hidup kembali, karena merekalah yang telah bertahan dan membawa kami ke kebebasan," kata Hadeel Shatara, salah satu narapidana Palestina yang dibebaskan.

library_books Middleeasteye