Kebakaran hutan yang terjadi di Los Angeles, California, telah menyebabkan evakuasi di beberapa area. Asap dari kebakaran ini menyebar ke seluruh negara bagian, menimbulkan kekhawatiran bagi kesehatan masyarakat.
Ketika hutan terbakar, yang terlihat jelas adalah pohon-pohon dan semak-semak yang hangus. Namun, yang tidak terlihat adalah bahan-bahan sintetis yang berasal dari rumah dan bangunan lain yang ikut terbakar. Bahan-bahan ini juga melepaskan berbagai jenis gas berbahaya.
Salah satu partikel yang dihasilkan dari kebakaran adalah PM 2.5. Partikel ini sangat kecil dan dapat masuk ke dalam paru-paru manusia. Ketika asap bergerak melintasi negara, campuran dari bahan padat dan gas ini mengalami perubahan kimia. Ini berarti bahwa kualitas udara yang dihirup oleh orang-orang dapat berbeda, tergantung pada jarak mereka dari pantai Pasifik.
Hal ini menunjukkan bahwa apa yang kita hirup dan seberapa berbahayanya bisa sangat tergantung pada lokasi. Semakin jauh dari sumber kebakaran, semakin besar kemungkinan udara yang dihirup menjadi lebih aman.
Kebakaran hutan ini tidak hanya mempengaruhi kesehatan orang-orang yang tinggal dekat dengan lokasi kebakaran, tetapi dampaknya bisa dirasakan oleh orang-orang yang berada ribuan mil jauhnya. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh asap kebakaran hutan.
Dengan meningkatnya frekuensi kebakaran hutan akibat perubahan iklim, perhatian terhadap kualitas udara dan dampaknya terhadap kesehatan menjadi semakin vital. Masyarakat diimbau untuk selalu memantau berita dan mengikuti petunjuk dari otoritas setempat demi keselamatan diri sendiri dan keluarga.