Operasi militer yang dilakukan oleh Angkatan Pertahanan Israel (IDF) di utara Gaza sudah memasuki bulan keempat. Kondisi saat ini menunjukkan bahwa operasi ini bisa berlangsung tanpa batas waktu, atau bisa juga berakhir dalam hitungan hari jika kesepakatan gencatan senjata tercapai.
Sampai saat ini, setidaknya 45.000 orang, yang lebih dari separuhnya adalah warga sipil, telah kehilangan nyawa akibat konflik ini. Situasi ini menunjukkan betapa besar penderitaan yang dialami oleh masyarakat Gaza. Namun, keputusan yang diambil tidak hanya didasarkan pada tujuan militer Israel atau keadaan sulit yang dialami warga Gaza.
Perjanjian gencatan senjata yang diusulkan sebenarnya sudah dibicarakan sejak bulan Mei, dan hingga kini, prinsip-prinsip dasar dari tawaran tersebut belum berubah. Pertimbangan utama dari kedua belah pihak lebih bersifat politik.
Secara publik, Perdana Menteri Israel, Binyamin Netanyahu, menegaskan bahwa Israel akan terus berjuang hingga mencapai "kemenangan total", meskipun arti dari "kemenangan total" tersebut tidak jelas. Di sisi lain, para pemimpin Hamas berencana untuk mempertahankan beberapa sandera sebagai alat tawar.
Kondisi ini membuat harapan untuk gencatan senjata, bahkan yang bersifat sementara, terasa sulit untuk dicapai. Masyarakat internasional terus memantau perkembangan ini dengan harapan akan adanya solusi yang dapat menghentikan penderitaan warga sipil.
Foto: Getty Images