Breaking News
Khalida Jarrar Bebas setelah Ditahan oleh Israel     Inaugurasi Presiden AS Donald Trump Digelar di Washington DC     Warga Gaza Kembali ke Rumah Setelah Gencatan Senjata     Donald Trump Resmi Dilantik Sebagai Presiden AS ke-47     Perayaan Tenang di Tepi Barat Setelah Pembebasan Narapidana    

Menteri Israel Bahas Rencana Pembagian Wilayah Suriah

Menteri-menteri Israel dilaporkan telah mengadakan pertemuan minggu ini untuk membahas rencana rahasia terkait pembagian Suriah menjadi beberapa wilayah. Pertemuan ini dipimpin oleh Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, yang berlangsung pada hari Selasa. Fokus utama dari pertemuan tersebut adalah keterlibatan Turki di Suriah dan kekhawatiran mengenai niat pemimpin de facto Suriah, Ahmed al-Sharaa, yang juga dikenal dengan nama panggilan Abu Mohammed Jolani, sebagai pemimpin Hay'at Tahrir al-Sham (HTS).

Dalam pertemuan ini, yang diadakan sebelum diskusi mendatang dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, para menteri juga membahas rencana Israel yang pertama kali diungkap oleh Middle East Eye pada bulan Desember. Sumber keamanan regional yang mengetahui rencana tersebut mengatakan bahwa penggulingan pemerintahan Bashar al-Assad telah menggagalkan rencana Israel yang sudah ada untuk membagi Suriah menjadi tiga blok. Tujuannya adalah untuk memutuskan hubungan Suriah dengan Iran dan Hezbollah, yang mendukung Assad.

Beberapa jam setelah pemberontak yang dipimpin oleh HTS menjatuhkan pemerintahan sebelumnya pada 8 Desember, Israel mulai mengerahkan pasukan ke wilayah Suriah. Mereka masuk dari Dataran Tinggi Golan, sebuah dataran tinggi Suriah yang telah diduduki Israel sejak tahun 1967.

Pejabat keamanan Israel mengatakan bahwa mereka akan mempertahankan posisi di daerah yang direbut hingga mereka menilai bahwa "stabilitas" telah tercapai. Rencana untuk membagi Suriah ini menunjukkan kekhawatiran di kalangan para pemimpin Israel mengenai pengaruh Turki di negara tersebut.

Pada hari Senin, sebuah komisi pemerintah Israel menyatakan bahwa Turki dapat menjadi ancaman yang lebih besar bagi Israel dibandingkan Iran di Suriah, jika Turki mendukung kekuatan "Islamis Sunni" yang bermusuhan di Damaskus.

library_books Middleeasteye