CEO Meta, Mark Zuckerberg, baru-baru ini mengumumkan bahwa akan ada perubahan besar dalam cara konten ditampilkan di platform seperti Facebook dan Instagram. Menurutnya, lebih banyak konten dari masyarakat perlu ditonjolkan. Ini adalah langkah baru setelah serangkaian pengumuman penting dari perusahaan.
Salah satu pengumuman utama adalah bahwa Meta tidak akan lagi bekerja sama dengan pihak ketiga untuk melakukan pemeriksaan fakta di Amerika Serikat. Sebagai gantinya, Zuckerberg menyatakan bahwa komunitas pengguna akan lebih berperan dalam mengatur konten yang ada. Hal ini menunjukkan pendekatan yang mirip dengan yang diterapkan di platform lain seperti X.
Selain itu, Zuckerberg juga menyampaikan bahwa aturan konten akan disederhanakan. Dia menekankan bahwa akan ada lebih sedikit pembatasan mengenai tema-tema sensitif seperti migrasi, identitas seksual, dan gender. Perubahan ini diharapkan dapat memberikan ruang lebih bagi pengguna untuk mengekspresikan diri.
Meta juga berencana untuk memindahkan divisi moderasi kontennya dari California ke Texas. Menurut Zuckerberg, langkah ini diambil untuk mengatasi kekhawatiran pengguna mengenai kemungkinan bias dari karyawan yang melakukan penyensoran konten.
Walaupun perubahan ini berlaku untuk pengguna di Amerika Serikat, di Jerman, Meta masih memiliki kontrak pemeriksaan fakta dengan "Correctiv" dan Deutsche Presse-Agentur yang akan berlanjut hingga akhir tahun 2025. Jika Meta memutuskan untuk mengurangi pemeriksaan fakta di Uni Eropa, hal ini dapat menimbulkan konsekuensi serius, terutama terkait dengan Digital Services Act (DSA). DSA adalah undang-undang Uni Eropa yang menetapkan aturan bagi platform online untuk melindungi pengguna, terutama anak-anak dan remaja, dari konten ilegal dan disinformasi.
Selanjutnya, Instagram dan Threads juga akan menerapkan kebijakan baru. Pengguna akan memiliki opsi untuk memilih apakah mereka ingin melihat konten politik di feed mereka, dengan pilihan untuk melihat lebih banyak, lebih sedikit, atau tidak sama sekali. Pada tahun lalu, Instagram telah memperkenalkan fitur yang mengharuskan pengguna untuk secara aktif memilih agar konten politik muncul di akun mereka.
Namun, para ahli memperingatkan bahwa perubahan ini dapat menyebabkan penyebaran disinformasi dan ujaran kebencian yang lebih luas. Mereka khawatir bahwa dengan mengurangi pemeriksaan konten, akan ada lebih banyak informasi yang salah dan berbahaya yang menyebar di platform.
Dengan langkah-langkah baru ini, Meta berusaha untuk menciptakan lingkungan yang lebih terbuka bagi pengguna, tetapi tantangan besar tetap ada dalam menjaga informasi yang akurat dan aman di dunia maya.