Tahun 2024, lebih dari 28 ribu warga Jerman mengajukan permohonan untuk mengakses arsip Stasi, lembaga keamanan negara Republik Demokratik Jerman (DDR). Menurut pengumuman dari Bundesarchiv, jumlah permohonan yang diterima mencapai 28.571. Angka ini menunjukkan minat yang tinggi dari masyarakat untuk mengetahui informasi mengenai diri mereka yang mungkin tercatat oleh Stasi, meskipun lembaga tersebut telah dibubarkan puluhan tahun yang lalu.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah permohonan ini mengalami penurunan. Pada tahun 2023, tercatat sebanyak 30.696 permohonan, sementara pada 2022 angkanya mencapai 29.064. Meskipun mengalami fluktuasi, ketertarikan publik untuk mengakses arsip Stasi tetap signifikan.
Michael Hollmann, Presiden Bundesarchiv, menyatakan bahwa akses terhadap dokumen Stasi adalah sebuah "kesuksesan sosial secara keseluruhan". Ia menekankan pentingnya untuk terus mengingat ketidakadilan yang dilakukan oleh Stasi selama masa berdirinya DDR. "Sangat penting untuk mengingat dan membuka arsip Stasi agar publik bisa melihat apa yang terjadi. Ini juga penting mengingat saat ini ada kecenderungan untuk memuliakan kembali masa lalu DDR," ujarnya.
Dengan akses ke arsip ini, banyak warga yang berharap dapat menemukan informasi tentang diri mereka, keluarga, atau teman-teman yang mungkin telah menjadi subjek pengawasan oleh Stasi. Pengungkapan arsip ini diharapkan dapat memberikan kejelasan dan pemahaman lebih baik tentang sejarah kelam yang pernah dialami oleh masyarakat di bawah rezim DDR.