Donald Trump, presiden terpilih Amerika Serikat, mengumumkan keinginannya untuk mengakhiri imigrasi ilegal di negara itu. Dalam upayanya, ia telah membuat janji besar yang mencakup pemindahan massal imigran ilegal. Namun, banyak pihak meragukan kemampuannya untuk melakukan ancaman deportasi terhadap 15 juta orang yang tinggal di Amerika secara ilegal.
Pengamat politik berpendapat bahwa meskipun Trump mungkin tidak bisa melaksanakan ancamannya, ini bisa menjadi momen penting untuk memperbaiki sistem imigrasi di Amerika Serikat. Selama bertahun-tahun, lima presiden sebelumnya gagal menemukan solusi yang efektif untuk masalah ini.
Situasi di lapangan menunjukkan bahwa ada potensi bagi Trump untuk mencapai kesepakatan yang selama ini sulit dicapai. Beberapa faktor yang mendukung hal ini adalah dukungan dari sebagian besar pemilih yang menginginkan reformasi imigrasi, serta tekanan dari kelompok bisnis yang membutuhkan tenaga kerja.
Trump memiliki kesempatan untuk berkolaborasi dengan anggota Kongres untuk merumuskan kebijakan imigrasi yang lebih manusiawi, yang tidak hanya fokus pada deportasi, tetapi juga menciptakan jalur menuju kewarganegaraan bagi imigran yang telah berkontribusi positif bagi masyarakat Amerika.
Meskipun rencana Trump mungkin terdengar ambisius, tantangan besar tetap ada. Banyak orang masih skeptis dan menunggu tindakan nyata dari presiden terpilih ini. Apakah Trump akan mampu mengubah janji-janji besarnya menjadi tindakan yang dapat membawa perbaikan bagi sistem imigrasi Amerika? Hanya waktu yang akan menjawabnya.