Presiden Polandia, Andrzej Duda, sedang mencari jaminan dari pemerintah bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dapat menghadiri peringatan 80 tahun pembebasan kamp kematian Nazi Auschwitz tanpa takut ditangkap berdasarkan surat perintah dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). Menurut seorang penasihat senior, ini menjadi perhatian utama menjelang acara tersebut.
Netanyahu saat ini menjadi buronan internasional setelah ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan terkait konflik di Gaza. Sebagai anggota ICC, Polandia diwajibkan untuk menangkap tersangka yang memiliki surat perintah jika mereka memasuki wilayahnya. Namun, ICC tidak memiliki cara untuk menegakkan penangkapan tersebut. Israel sendiri bukan anggota ICC dan menentang yurisdiksi pengadilan tersebut.
Hingga saat ini, belum jelas apakah Netanyahu berencana untuk menghadiri acara peringatan tersebut. Kementerian Luar Negeri Polandia menyatakan, “Polandia adalah negara yang aman dan setiap pemimpin yang mengunjungi Polandia berhak mendapatkan perlindungan yang diberikan oleh Kementerian Dalam Negeri.”
Kementerian juga menyebutkan bahwa ide mengenai kemungkinan penangkapan Netanyahu di Polandia adalah "berita palsu" yang beredar di media AS.
Acara peringatan yang akan diadakan pada tanggal 27 Januari ini akan dihadiri oleh pejabat internasional dan para penyintas di Oswiecim, sebuah kota yang pernah diduduki oleh Nazi selama Perang Dunia II. Di Auschwitz, lebih dari 1,1 juta orang dibunuh, sebagian besar adalah orang Yahudi, tetapi juga termasuk warga Polandia, Roma, tahanan perang Soviet, dan lainnya.