Elon Musk, pemilik X, baru-baru ini membuat banyak postingan yang membahas skandal pelecehan seksual di Inggris. Hal ini menunjukkan sikap dan temperamen Musk terkait isu-isu sosial yang penting.
Skandal ini berkaitan dengan tindakan predasi yang dilakukan oleh kelompok yang sebagian besar terdiri dari orang-orang Pakistan terhadap gadis-gadis di kota-kota Inggris. Kasus ini pertama kali dilaporkan secara serius pada tahun 2011. Dalam salah satu postingannya, Musk menyebut Sir Keir Starmer, Perdana Menteri Inggris, sebagai "komplotan pemerkosaan di Inggris". Starmer saat itu menjabat sebagai kepala jaksa yang menangani kasus ini.
Tanggapan terhadap pernyataan Musk ini juga memberikan gambaran tentang Keir Starmer dan lawan politik utamanya, Kemi Badenoch. Sementara rekan-rekan Starmer mengeluhkan bahwa ia terlalu lambat dalam merespons kontroversi di dunia maya, Badenoch tampaknya terlalu aktif di media sosial, yang mungkin tidak selalu menguntungkan.
Situasi ini menciptakan kontras antara pemimpin partai yang lebih tradisional dan pemimpin oposisi yang sangat aktif secara online. Dalam konteks ini, politik Inggris tampaknya menjadi arena bagi dua pendekatan yang berbeda dalam menghadapi isu-isu sosial dan politik.
Melalui postingan ini, Elon Musk tidak hanya menyoroti masalah serius yang terjadi di Inggris, tetapi juga membuka diskusi tentang cara pemimpin politik saat ini berinteraksi dengan masyarakat dan isu-isu penting.