Presiden Amerika Serikat yang akan datang, Donald Trump, mengajukan permintaan kepada negara-negara anggota NATO untuk meningkatkan belanja pertahanan mereka. Ia merekomendasikan agar negara-negara tersebut mengalokasikan lima persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) mereka untuk anggaran pertahanan.
NATO, yang merupakan aliansi pertahanan yang terdiri dari 30 negara, telah menjadi fokus perhatian Trump. Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, menyatakan bahwa ia mengharapkan adanya tekanan yang lebih besar dari Trump terkait masalah anggaran ini.
Dalam sebuah konferensi pers di Mar-a-Lago, Florida, Trump juga menyampaikan minatnya untuk menguasai Panama-Kanal dan Grönland. Ketika ditanya oleh seorang jurnalis apakah ia bisa menjamin tidak akan menggunakan kekuatan militer atau ekonomi, Trump menjawab tidak. "Mungkin kita harus melakukan sesuatu," ujarnya.
Trump mengkritik biaya yang dikenakan di Panama-Kanal, yang ia sebut "sangat tidak adil". Ia meminta agar kontrol atas jalur perairan tersebut dikembalikan kepada Amerika Serikat jika tidak diperlakukan secara adil. Panama-Kanal merupakan salah satu jalur perdagangan terpenting di dunia dan dibangun oleh Amerika Serikat pada awal abad ke-20 sebelum pengelolaannya diserahkan kepada Panama.
"Sekarang, kanal ini dioperasikan oleh China," tambah Trump, menegaskan kekhawatirannya mengenai pengawasan jalur perdagangan tersebut.
Selain itu, Trump juga menunjukkan ketertarikan terhadap Grönland, yang merupakan wilayah Denmark. Ia berpendapat bahwa mungkin saja Denmark tidak memiliki hak atas Grönland. "Jika mereka punya, seharusnya mereka melepaskannya, karena kami membutuhkannya untuk keamanan nasional," ungkap Trump.
Trump juga berbicara mengenai rencananya untuk menggabungkan Kanada dengan Amerika Serikat. Ia mengisyaratkan bahwa hal ini bisa membawa manfaat bagi keamanan nasional. "Kanada dan Amerika Serikat, itu akan menjadi sesuatu yang luar biasa," katanya. "Kita akan menghilangkan garis batas yang dibuat dan melihat bagaimana hasilnya. Dan itu juga akan jauh lebih baik untuk keamanan nasional."