Breaking News
Ahmed al-Mansour Kembangkan Pengikut di Mesir Setelah Perang Suriah     Hasto Kristiyanto Hadiri Soekarno Run Runniversary 2025     Data Terbaru Ungkap Pemanasan Global Mencapai 1,5°C     Pakar Hukum Laut Indonesia, Prof. Hasjim Djalal, Meninggal Dunia     Pemimpin Arab dan Uni Eropa Bahas Masa Depan Suriah di Riyadh    

China Setujui Pembangunan Bendungan Hydroelectric Terbesar di Dunia

China baru-baru ini menyetujui rencana untuk membangun bendungan hidroelektrik terbesar di dunia di aliran sungai Yarlung Tsangpo, yang mengalir dari Tibet ke India dan Bangladesh. Proyek ini diharapkan dapat menghasilkan 300 miliar kilowatt-jam listrik setiap tahunnya, menurut perkiraan resmi. Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan lebih dari 300 juta orang dan lebih dari tiga kali lipat kapasitas bendungan Tiga Ngarai yang terkenal.

Namun, proyek ambisius ini menghadapi banyak tantangan. Salah satunya adalah biaya pembangunannya yang diperkirakan mencapai 1 triliun yuan (sekitar 137 miliar dolar AS), menjadikannya sebagai proyek infrastruktur termahal di dunia. Biaya yang sangat tinggi ini menimbulkan kekhawatiran tentang bagaimana sumber daya akan dikelola dan dampaknya terhadap lingkungan sekitar.

Pejabat China berusaha meredakan kekhawatiran bahwa aliran sungai di hulu akan terpengaruh. Namun, hal ini tidak serta merta meyakinkan India dan Bangladesh, yang sangat bergantung pada aliran sungai ini untuk kehidupan sehari-hari. Sungai Yarlung Tsangpo memiliki peran penting dalam ekosistem dan ekonomi di negara-negara yang dilaluinya.

Proyek ini tidak hanya akan menjadi tantangan teknis, tetapi juga tantangan diplomatik. Banyak pihak berharap bahwa China akan mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap negara-negara tetangga yang juga memanfaatkan sumber daya dari sungai ini.

Dengan semua pertimbangan ini, pembangunan bendungan hidroelektrik terbesar di dunia ini akan menjadi perhatian global dalam beberapa tahun ke depan.

library_books Theeconomist