PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO), sebuah perusahaan yang bergerak di industri kakao, melaporkan bahwa saldo persediaan mereka meningkat sebesar 10,04 persen pada triwulan ketiga tahun 2024. Hal ini tercatat dalam Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) perusahaan.
Per 30 September 2024, saldo persediaan COCO mencapai Rp99,40 miliar, meningkat dari Rp90,34 miliar pada akhir tahun 2023. Kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya persediaan bahan baku dan produk jadi yang diperlukan untuk mendukung proses produksi.
Namun, manajemen COCO menyadari bahwa peningkatan persediaan ini juga membawa risiko, terutama terkait dengan perlambatan rantai pasok. Jika tidak ditangani dengan baik, hal ini bisa berpotensi menyebabkan kerugian atas penjualan. Direktur Utama COCO, Reinald Siswanto, menjelaskan bahwa perbedaan bahan baku yang dibutuhkan untuk produk yang beragam menjadi salah satu penyebab meningkatnya kebutuhan bahan baku. Dia juga menambahkan bahwa ada beberapa bahan baku yang harganya mengalami kenaikan.
"Risiko slow moving memang ada, namun kami sebisa mungkin melakukan mitigasi dengan selalu meningkatkan proses Research & Development," ujar Reinald, menjawab pertanyaan terkait kondisi perusahaan pada Senin (6/1/2024).
Untuk mengurangi risiko kerugian, COCO mengambil langkah strategis dengan mengasuransikan persediaan mereka dengan nilai pertanggungan sebesar Rp61 miliar. Dengan langkah ini, manajemen optimis bahwa potensi kerugian akibat kerusakan fisik atau bencana alam dapat diminimalkan.
Reinald menambahkan, "Perseroan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan." Namun, hingga September 2024, COCO masih mengalami kerugian sebesar Rp40,4 miliar, meningkat dari kerugian Rp14,7 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini terjadi bersamaan dengan penjualan yang merosot menjadi Rp120,14 miliar, dibandingkan dengan Rp138,37 miliar pada tahun lalu.
Dengan kondisi ini, PT Wahana Interfood Nusantara Tbk terus berupaya untuk meningkatkan kinerja dan mengelola risiko yang ada agar perusahaan dapat kembali meraih keuntungan di masa depan.