Meta Platforms Inc., perusahaan induk Facebook, baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan mengganti sistem pengecekan fakta di platform mereka dengan fitur yang disebut Catatan Komunitas. Pengumuman ini disampaikan oleh CEO Meta, Mark Zuckerberg, pada hari Selasa. Perubahan ini merupakan bagian dari upaya untuk lebih mengutamakan kebebasan berbicara dan menanggapi kritik yang menyebut bahwa mereka memiliki bias terhadap pandangan konservatif.
Pada pukul 11:07 pagi waktu setempat pada hari Selasa, saham Meta mengalami penurunan sebesar 2,2%. Perubahan kebijakan ini menandai langkah besar bagi raksasa media sosial tersebut yang selama ini dituduh melakukan sensor terhadap pandangan tertentu, termasuk dari mantan Presiden Donald Trump.
Kembali pada bulan Januari 2021, Trump dilarang mengakses Facebook dan Instagram setelah terjadinya kerusuhan di Capitol. Larangan ini baru dicabut pada tahun 2023. Bahkan, pada tahun lalu, Trump menyebut Facebook sebagai "musuh rakyat" dalam sebuah wawancara dengan CNBC.
Dalam pengumumannya, Zuckerberg menyatakan komitmennya untuk "bekerja sama dengan Presiden Trump". Hal ini menunjukkan adanya tanda-tanda perbaikan hubungan yang mulai terjalin dalam beberapa bulan terakhir. Beberapa minggu setelah pemilihan presiden, Zuckerberg sempat makan malam dengan Trump di klub Mar-a-Lago di Florida. Selain itu, Zuckerberg juga mengumumkan bahwa CEO Ultimate Fighting Championship, Dana White, yang merupakan sekutu lama Trump, akan bergabung dengan dewan direksi Meta.
Perubahan ini diharapkan dapat mengubah cara pengguna berinteraksi di platform Meta, dengan memberikan lebih banyak ruang bagi berbagai pendapat dan mengurangi kekhawatiran terkait sensor. Namun, masih banyak yang menunggu untuk melihat bagaimana implementasi Catatan Komunitas ini akan berlangsung dan dampaknya terhadap platform Facebook dan Instagram.
Meta Zuckerberg catatan komunitas Trump kebebasan berpendapat