Breaking News
ANTARA dan IBL Jalin Kerja Sama untuk Kembangkan Bola Basket     Perkembangan Terbaru Konflik Israel-Palestina     Kotak Hitam Pesawat Korea Selatan Berhenti Merekam Sebelum Kecelakaan     Ahmed al-Mansour Kembangkan Pengikut di Mesir Setelah Perang Suriah     Hasto Kristiyanto Hadiri Soekarno Run Runniversary 2025    

Perdebatan Imigrasi Terampil Memengaruhi Bisnis Amerika

Bisnis di Amerika Serikat telah lama menjadi tujuan bagi pekerja asing. Hal ini terlihat jelas dari banyaknya pemimpin perusahaan yang berasal dari luar negeri. Dari delapan raksasa teknologi di Amerika yang bernilai satu triliun dolar, lima di antaranya dipimpin oleh orang-orang yang lahir di negara lain.

Lebih dari 30 dari 100 perusahaan paling berharga di Amerika memiliki CEO yang bukan merupakan warga negara Amerika. Ini menunjukkan bahwa banyak merek terkenal di Amerika dipercayakan kepada pemimpin non-natif. Keberadaan para pemimpin ini sangat penting untuk pertumbuhan dan inovasi di sektor teknologi dan bisnis lainnya.

Namun, saat ini ada tantangan yang dihadapi oleh bisnis-bisnis ini. Beberapa anggota Partai Republik yang mendukung kebijakan nativisme mulai memperdebatkan tentang penerimaan pekerja terampil dari luar negeri. Mereka khawatir bahwa imigrasi akan mengancam pekerjaan untuk warga negara yang lahir di Amerika. Ini menciptakan perpecahan di dalam partai tersebut, terutama di kalangan pendukung MAGA (Make America Great Again).

Perdebatan ini berpotensi membahayakan aliran bakat yang selama ini menguntungkan bisnis-bisnis di Amerika. Ketika banyak perusahaan bergantung pada keterampilan dan keahlian pekerja asing, kebijakan yang lebih ketat terhadap imigrasi dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan inovasi.

Dengan demikian, penting bagi masyarakat untuk menyadari dampak dari perdebatan ini, bukan hanya bagi pekerja asing, tetapi juga bagi masa depan bisnis di Amerika. Bagaimana kebijakan imigrasi ke depannya akan memengaruhi industri dan ekonomi negara ini masih menjadi pertanyaan besar.

library_books Theeconomist