Breaking News
Khalida Jarrar Bebas setelah Ditahan oleh Israel     Inaugurasi Presiden AS Donald Trump Digelar di Washington DC     Warga Gaza Kembali ke Rumah Setelah Gencatan Senjata     Donald Trump Resmi Dilantik Sebagai Presiden AS ke-47     Perayaan Tenang di Tepi Barat Setelah Pembebasan Narapidana    

Peningkatan Eksekusi di Arab Saudi Mencapai Rekor Tertinggi

Tahun lalu, Arab Saudi mengalami peningkatan yang sangat signifikan dalam jumlah eksekusi, dengan angka yang mencapai dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut laporan terbaru dari organisasi hak asasi manusia asal Saudi, European Saudi Organisation for Human Rights (ESOHR), eksekusi yang tercatat mencapai 345 orang pada tahun 2024, meningkat dari 172 orang pada tahun 2023. Hal ini berarti ada satu eksekusi setiap 25 jam.

ESOHR juga mencatat adanya peningkatan tajam dalam eksekusi yang terkait dengan kasus narkoba, serta jumlah eksekusi terhadap warga negara asing dan perempuan yang mencapai angka tertinggi. Namun, banyak data tentang eksekusi di Arab Saudi masih diselimuti kerahasiaan, dan ESOHR percaya bahwa jumlah sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi.

Menurut laporan tersebut, tahun 2024 juga menyaksikan lonjakan dalam hukuman Taazir, yaitu hukuman yang bersifat diskresioner dan tidak didefinisikan oleh hukum syariah. Selain itu, Kementerian Dalam Negeri Saudi semakin gagal untuk mengungkapkan alasan di balik eksekusi yang dilakukan. Pada tahun 2024, hukuman Taazir menyumbang 40 persen dari total eksekusi, meningkat dari 36,49 persen pada tahun sebelumnya.

Duaa Dhainy, peneliti senior di ESOHR, menyatakan, "Peningkatan hukuman mati yang bersifat diskresioner ini mengonfirmasi bahwa Arab Saudi tidak akan memenuhi janji-janji yang telah dibuat terkait pengurangan hukuman mati untuk kejahatan yang tidak memiliki ketentuan syariah yang jelas. Ini juga menunjukkan perluasan hukuman di luar apa yang ditetapkan oleh hukum syariah."

Josh Cooper, wakil direktur dari organisasi hak asasi manusia Alqst, menambahkan bahwa angka-angka tahun lalu "lebih tidak transparan daripada sebelumnya".

Berdasarkan data ESOHR, tahun 2024 juga mencatat jumlah eksekusi perempuan tertinggi dengan sembilan perempuan dieksekusi, dibandingkan dengan enam pada tahun sebelumnya. Kebanyakan dari mereka adalah warga negara asing, termasuk empat orang dari Nigeria, yang semuanya dieksekusi karena pelanggaran terkait narkoba.

Sebelumnya, perempuan hanya dieksekusi karena kasus pembunuhan, dengan eksekusi pertama terhadap perempuan yang terkait narkoba dilakukan pada tahun 2019. Menurut Dhainy, peningkatan eksekusi terhadap warga negara asing disebabkan oleh upaya pemerintah Saudi untuk mengatasi masalah kepadatan penjara yang berlebihan.

library_books Middleeasteye