Kanselir Austria, Karl Nehammer, mengumumkan bahwa ia akan mundur dari jabatannya sebagai kepala pemerintah dan ketua partai konservatif, ÖVP. Keputusan ini diambil setelah negosiasi untuk membentuk koalisi pemerintah tanpa partai kanan, FPÖ, mengalami kegagalan.
Dalam sebuah pesan video, Nehammer menyatakan bahwa dalam beberapa hari ke depan, ia akan melepaskan kedua posisinya tersebut. Keputusan ini muncul setelah partai liberal NEOS menarik diri dari pembicaraan koalisi yang melibatkan ÖVP dan partai sosial-demokrat, SPÖ. Setelah itu, ÖVP dan SPÖ mencoba melanjutkan negosiasi namun tidak berhasil.
"Jelas terlihat bahwa kekuatan destruktif di dalam SPÖ telah menguasai situasi," kata Nehammer, menegaskan akhir dari pembicaraan tersebut. Ia juga menyatakan bahwa ÖVP tidak akan setuju dengan program yang dianggap merugikan ekonomi.
Nehammer menegaskan bahwa ia tidak akan berkompromi dengan FPÖ, yang dipimpin oleh Herbert Kickl, untuk melakukan pembicaraan koalisi. "Saya percaya bahwa kelompok radikal tidak menawarkan solusi untuk masalah apa pun," ujarnya. Namun, sayap ekonomi dalam partainya lebih memilih untuk berkoalisi dengan FPÖ dibandingkan dengan SPÖ.
FPÖ sendiri telah memenangkan pemilihan pada bulan September lalu. Setelah itu, ketiga partai tengah (ÖVP, SPÖ, dan NEOS) berusaha untuk membentuk koalisi guna menghalau partai kanan dari kekuasaan. Jika pemilihan baru diadakan, survei terbaru menunjukkan bahwa FPÖ mungkin akan meraih kemenangan yang lebih besar dibandingkan sebelumnya.