Nablus, Tepi Barat – Seorang pemuda Palestina bernama Mohammad Amer yang berusia 18 tahun tewas setelah ditembak oleh tentara Israel di kamp pengungsi Balata, Nablus, pada tanggal 4 Januari 2025. Kejadian tragis ini terjadi saat kerusuhan meledak di daerah tersebut, mengakibatkan kerugian jiwa dan sejumlah orang terluka.
Menurut laporan dari otoritas Palestina, Mohammad Amer adalah salah satu dari sembilan orang yang terkena tembakan. Di antara delapan orang yang terluka, satu diantaranya dilaporkan dalam kondisi kritis. Insiden ini memicu kemarahan dan kesedihan di kalangan masyarakat, yang datang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Amer saat pemakamannya.
Selama pemakaman, ribuan orang berkumpul untuk mengenang pemuda yang dikenal baik oleh warga sekitar. Mereka membawa bendera Palestina dan meneriakkan slogan-slogan menuntut keadilan. "Kami tidak akan melupakan Mohammad dan semua yang telah jatuh sebagai korban ketidakadilan ini," kata salah satu peserta pemakaman yang merasa sangat berduka.
Situasi di Nablus dan kawasan sekitarnya telah tegang dalam beberapa waktu terakhir, dengan bentrokan antara tentara Israel dan warga Palestina sering terjadi. Kamp pengungsi Balata, tempat di mana insiden ini terjadi, dikenal sebagai salah satu lokasi yang berisiko tinggi, sering kali menjadi pusat perhatian dalam konflik yang berkepanjangan ini.
Konflik antara Palestina dan Israel telah berlangsung selama beberapa dekade, dengan banyak konflik bersenjata yang mengakibatkan jatuhnya banyak korban jiwa dari kedua belah pihak. Masyarakat internasional terus memantau situasi ini, berharap akan terciptanya perdamaian dan keadilan bagi semua yang terlibat.
Keputusan pemerintah Israel untuk melakukan operasi militer di wilayah-wilayah tertentu sering kali menuai kritik dari berbagai kalangan, termasuk organisasi hak asasi manusia. Mereka menekankan perlunya menghormati hak-hak sipil dan melindungi masyarakat sipil dari kekerasan.
Insiden ini kembali menekankan pentingnya dialog damai dan usaha untuk menyelesaikan konflik yang telah berlangsung lama ini, serta pentingnya melindungi nyawa semua orang tanpa terkecuali.
Mohammad Amer Palestina Nablus kamp pengungsi tentara Israel