Breaking News
Donald Trump Kembali ke Gedung Putih Setelah Delapan Tahun     Perdana Menteri Israel Menunda Gencatan Senjata di Gaza     Gencatan Senjata di Gaza Dimulai Setelah Penundaan     Red Cross Masuki Gaza untuk Pertukaran Tahanan     Penelitian AI Temukan Desain Sirkuit Tak Terduga    

Penelitian Komunikasi Antara Anjing dan Manusia

San Diego, California – Manusia selalu tertarik dengan hewan yang "berbicara". Sejarah ini sudah berlangsung lama, mulai dari anjing Pavlov hingga simpanse yang dilatih menggunakan bahasa isyarat. Namun, bagaimana sebenarnya komunikasi antara anjing dan manusia dilakukan? Ini menjadi fokus penelitian yang dilakukan oleh Federico Rossano, seorang psikolog komparatif di University of California, San Diego.

Ketika Rossano diminta untuk mempelajari teknik komunikasi antara anjing dan manusia yang menjadi viral di internet, dia merasa ragu. Namun, setelah menyelidiki lebih lanjut, dia menemukan bahwa Augmentative and Alternative Communication (ACC) board, yaitu alat komunikasi yang menggunakan tombol berwarna yang memutar suara pemilik hewan peliharaan, dapat mendekatkan hubungan antara anjing dan manusia.

Sebagian anjing yang menggunakan ACC menunjukkan kemampuan komunikasi yang canggih. Teknik ini memungkinkan anjing untuk "berbicara" dengan pemiliknya, menciptakan interaksi yang lebih dalam dan bermakna.

Rossano berharap penelitiannya bisa memberikan wawasan lebih tentang potensi komunikasi antara manusia dan hewan peliharaan. "Apakah hewan peliharaan kita bisa benar-benar "berbicara" dengan kita?" tanyanya. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai ini, para peneliti dan pemilik hewan peliharaan terus mengeksplorasi batasan-batasan komunikasi yang ada.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pemilik hewan memahami kebutuhan dan keinginan hewan peliharaan mereka dengan lebih baik, serta meningkatkan ikatan antara mereka. Dengan alat-alat seperti ACC, mungkin kita bisa mendengar lebih banyak dari apa yang ingin dikatakan oleh teman berbulu kita.

Ilustrasi: @mlfouz

library_books Theeconomist