Vienna, Austria – Dalam perkembangan terbaru terkait pembentukan pemerintahan di Austria, partai kanan jauh, FPÖ (Partai Kebebasan Austria), kini menjadi pusat perhatian. Presiden Austria, Alexander Van der Bellen, mengumumkan bahwa ia akan berbicara dengan pemimpin FPÖ, Herbert Kickl, pada hari Senin mendatang. Van der Bellen merasa bahwa suara-suara dalam ÖVP (Partai Rakyat Austria) yang menolak kerjasama dengan Kickl semakin berkurang. "Ini berarti mungkin ada jalan baru yang terbuka untuk kerjasama," ungkapnya.
Sementara itu, Karl Nehammer, yang saat ini menjabat sebagai Kanselir, akan tetap di posisinya untuk saat ini. Namun, Van der Bellen mengindikasikan bahwa dalam minggu depan, ia akan menunjuk seorang kanselir baru untuk pemerintahan transisi.
FPÖ muncul sebagai kekuatan terbesar dalam pemilihan parlemen yang berlangsung pada akhir September. Namun, meskipun meraih banyak suara, Van der Bellen tidak memberikan mandat untuk pembentukan pemerintahan karena partai-partai lain menolak untuk bekerja sama dengan FPÖ dan Kickl.
Kini, ÖVP menyatakan kesiapannya untuk melakukan negosiasi dengan FPÖ. Gerhard Stocker, yang ditunjuk sebagai pemimpin sementara ÖVP, menyatakan bahwa mereka akan melanjutkan pembicaraan jika diundang. Ia juga menganggap bahwa Kickl kemungkinan akan diberi tugas untuk membentuk pemerintahan.
Ada juga harapan dari beberapa anggota ÖVP untuk kembalinya mantan kanselir Sebastian Kurz. Namun, menurut laporan dari dpa, Kurz tidak akan bersedia menjadi pengganti Nehammer di posisi tersebut.
Masyarakat Austria kini menantikan langkah selanjutnya dalam proses politik ini, sementara banyak yang berharap untuk stabilitas dan kemajuan dalam pemerintahan yang akan datang.