SEOUL, Korea Selatan – Setelah enam jam yang dramatis, polisi Korea Selatan akhirnya membatalkan upaya untuk menangkap mantan Presiden Yoon Suk Yeol. Upaya penangkapan ini dilakukan setelah Yoon tidak memenuhi tiga panggilan untuk diinterogasi terkait dengan penyalahgunaan kekuasaan.
Petugas polisi yang terlibat dalam operasi ini berjumlah 150 orang, tetapi mereka dihadapkan pada situasi sulit. Di luar kediaman Yoon, mereka dikelilingi oleh sekelompok besar pendukungnya yang berteriak dan menolak penangkapan tersebut. Selain itu, di dalam properti, terdapat barikade yang dibentuk oleh staf keamanan yang melindungi Yoon.
Polisi berusaha mengeksekusi surat perintah penangkapan yang diterbitkan awal minggu ini. Mantan presiden tersebut sedang diselidiki atas dugaan penyalahgunaan kekuasaan dan mendorong pemberontakan setelah ia mencoba memberlakukan hukum militer pada awal Desember.
Situasi ini menciptakan ketegangan yang tinggi dan menarik perhatian publik. Banyak orang bertanya-tanya tentang langkah selanjutnya yang akan diambil oleh pihak berwenang dan bagaimana dampaknya terhadap stabilitas politik di Korea Selatan.
Yoon Suk Yeol, yang sebelumnya menjabat sebagai presiden, kini menghadapi tantangan besar dalam membersihkan namanya dari tuduhan serius ini. Penyelidikan ini bukan hanya mempengaruhi karir politiknya, tetapi juga menciptakan ketidakpastian di kalangan para pendukung dan lawan politiknya.
Dengan adanya pembatalan penangkapan ini, pertanyaan besar masih tersisa: Apa yang akan terjadi selanjutnya bagi Yoon dan situasi politik di Korea Selatan? Publik dan media domestik akan terus mengawasi perkembangan ini dengan seksama.