Dalam perkembangan terbaru mengenai konflik Israel-Palestina, serangan udara yang dilakukan oleh Israel di Khan Younis, Gaza, pada pagi hari Sabtu telah mengakibatkan tewasnya setidaknya dua warga Palestina. Insiden ini juga menyebabkan sejumlah orang mengalami luka-luka di lokasi kejadian.
Seorang pejabat kesehatan senior di Gaza menyatakan kepada Aljazeera bahwa dari 38 fasilitas medis publik dan swasta yang ada di Gaza, hanya 17 yang masih berfungsi dengan baik. Hal ini menunjukkan betapa parahnya situasi kesehatan di wilayah tersebut.
Pada hari Jumat, pasukan Israel memberikan perintah evakuasi kepada orang-orang yang berada di Rumah Sakit al-Awda di utara Gaza. Mereka diancam akan dibom jika tidak segera meninggalkan fasilitas tersebut. Sebelumnya, serangan udara Israel telah merusak bagian darurat rumah sakit tersebut dan melukai dua dari 96 orang yang sedang berlindung di dalamnya.
Israel membela serangannya terhadap rumah sakit di utara Gaza yang terjadi minggu lalu. Namun, kepala hak asasi manusia PBB menyatakan bahwa alasan yang diberikan oleh Israel tidak dapat dibuktikan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga mendesak Israel untuk membebaskan dokter kepala Rumah Sakit Kamal Adwan yang tengah ditahan. Wakil Duta Besar AS untuk PBB mengatakan bahwa Washington sedang mengumpulkan informasi mengenai Dr. Hussam Abu Safiyeh.
Sementara itu, Angkatan Bersenjata Israel mengeluarkan perintah evakuasi paksa bagi warga Palestina di lingkungan Bureij setelah sebuah roket yang diklaim diluncurkan dari Gaza pusat.
Seorang pejabat senior Hamas pada hari Jumat mengonfirmasi bahwa pembicaraan gencatan senjata telah dimulai kembali di Doha, Qatar, dan kelompok tersebut serius untuk mencapai kesepakatan secepatnya.
Di sisi lain, Gedung Putih menegaskan bahwa meskipun Israel mengklaim telah melemahkan kemampuan Hamas selama 15 bulan terakhir perang di Gaza, kelompok tersebut "masih ada sebagai ancaman yang nyata".
Palestinian Islamic Jihad mengeluarkan pernyataan pada hari Jumat yang menuntut agar serangan yang telah berlangsung selama sebulan oleh pasukan Otoritas Palestina yang dilatih AS di kamp Jenin di Tepi Barat dihentikan segera. Setidaknya delapan warga Palestina telah tewas di Jenin selama sebulan terakhir.