Noor Al Hariri dan Emad Kafri, dua seniman asal Suriah, berbagi kisah kuat tentang kehidupan di Kamp Pengungsi Zaatari di Yordania. Melalui puisi dan seni, mereka menggambarkan perjuangan dan harapan yang dialami oleh ribuan pengungsi di sana.
Kamp Zaatari, yang didirikan pada tahun 2012, menjadi tempat berlindung bagi banyak orang yang mengungsi akibat konflik di Suriah. Saat ini, kamp ini menampung lebih dari 80.000 pengungsi. Noor dan Emad menggunakan seni untuk menyampaikan pesan tentang ketahanan dan kekuatan yang diperlukan untuk bertahan di tengah kesulitan.
"Setiap puisi yang saya tulis adalah cerminan dari pengalaman hidup kami," kata Noor. "Kami ingin dunia tahu bahwa meskipun kami jauh dari rumah, kami masih memiliki mimpi dan harapan untuk masa depan."
Emad menambahkan, "Seni adalah cara kami untuk mengungkapkan rasa sakit dan kehilangan yang kami alami. Kami berharap dapat menginspirasi orang lain untuk tidak menyerah."
Musim dingin ini, jutaan orang yang terpaksa mengungsi membutuhkan kehangatan dan perlindungan. Dalam kondisi cuaca yang ekstrem, banyak dari mereka yang tidak memiliki akses ke pemanas atau pakaian hangat. Oleh karena itu, dukungan dari masyarakat sangat penting.
UNHCR, Badan PBB untuk Pengungsi, sedang berusaha memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan kepada pengungsi di Zaatari dan tempat lainnya. Bantuan ini mencakup pengiriman selimut, pakaian hangat, dan makanan. Setiap donasi akan sangat berarti bagi mereka yang kehilangan segalanya.
Untuk membantu, Anda dapat melakukan donasi melalui tautan yang tersedia di bio. Setiap kontribusi, sekecil apa pun, dapat memberikan harapan dan kehangatan bagi mereka yang berada dalam kesulitan.
Kisah Noor dan Emad adalah pengingat bahwa di balik setiap angka dan statistik, ada manusia dengan cerita yang patut didengarkan. Mari kita bersama-sama memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan.